Sintang, Zonatengah.com. Wakil Bupati Sintang Drs Askiman, MM memimpin rapat Tim Pemantauan Sembako Khusus Wilayah Perbatasan di Balai Pegodai pada Selasa, 14 April 2020. Rapat membahas persiapan rencana tim untuk turun langsung ke wilayah perbatasan pada 16 April 2020 mendatang. Tim akan mengunjungi kampung-kampung yang langsung berbatasan dengan Malaysia dan akan akan melakukan operasi pasar disana. Hadir dalam rapat tersebut Wakil Ketua DPRD Sintang Jefray Edward, SE, M. Si, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si, anggota Forkopimda, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang.
Sudirman Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa seluruh tim akan berangkat ke wilayah perbatasan pada Kamis, 16 April 2020. “tim akan langsung ke Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu. Langsung ke desa dan kampong-kampung yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Kami akan menggali dampak penutupan jalur perbatasan karena penyebaran Covid-19 ini dan juga akan melaksanakan operasi pasar berupa gula, telur dan bahan sembako lainnya. Hasil laporan Camat Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu kepada kami, harga gula tinggi bahkan stok habis. Begitu juga telur. Kami akan melakukan operasi pasar dan membuat kebijakan pengurangan kewajiban pelaku UMKM. Selain bantuan berupa beras dari pemerintah pusat,” terang Sudirman.
Wakil Bupati Sintang Askiman menjelaskan bahwa gugus tugas pemantauan akan berangkat ke wilayah perbatasan. “Kita akan memantau arus barang dan jasa di perbatasan. 10 titik jalan tikus menuju Serawak akan menjadi perhatian kita. Pasukan Pamtas sudah menutup 10 titik jalan tikus tersebut. Pasukan Pamtas memang ada di pusat desa. Bukan berada di zero point perbatasan. Harga lada dan karet juga perlu kita pantau jika kondisi ini harus berlangsung lama. Hasil pertanian mereka sudah tidak bisa dijual. Ini pasti menyulitkan. Saya mendapatkan informasi, harga karet ada yang hanya dibeli 3000 per kg,” terang Askiman.
“Saya juga tidak mau ada permainan dalam penyediaan sembako. Jangan ada pengusaha yang menimbun sembako untuk mencari keuntungan. Kita akan cek dan pantau distribusi barang. Kita akan berusaha melakukan stabilisasi harga barang dan ketersediaan sembako. Saya berharap hasil kunjungan kita nanti, kita lakukan evaluasi, dan segera ambil kebijakan yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat perbatasan. Cek langsung ke desa dan kampung yang berbatasan langsung dengan perbatasan.
Jalan paralel memang sudah terbangun, namun kehidupan masyarakat disana masih tergantung kepada negara sebelah. Saya berharap tidak ada kasus warga sintang yg positif Covid-19. Kita tetap harus waspada. Jaga kesehatan, kebersihan, dan iman kita,” tambah Askiman.
“Distributor boleh melakukan stok barang dengan syarat jangan menaikan harga dan dengan sengaja mengatakan tidak ada barang. Jangan sampai menimbun sembako. Saat ke perbatasan nanti, kita juga bisa membawa APD untuk kita berikan bantuan kepada petugas di wilayah perbatasan. Wilayah Ketungau Hulu lebih mudah dalam pasokan sembako kalau Balai Karangan masih terbuka. Yang sulit itu, Kecamatan Ketungau Tengah, semua jalur masuk masih sulit,” tambah Askiman.
Wakapolres Sintang Kompol Albert Manurung menjelaskan jajaran Polres Sintang siap mendukung kebijakan Pemkab Sintang yang akan melakukan operasi pasar di wilayah perbatasan. “Kami siap bantu supaya kegiatan ini bisa berjalan lancar dan tepat sasaran. Kami juga sudah memberikan arahan kepada jajaran kami di Polsek untuk ikut membantu,” terang Kompol Albert Manurung.
Kasdim 1205 Sintang Mayor inf Supriyono juga menyatakan siap membantu Pemkab Sintang dalam melakukan pemantauan di kawasan perbatasan sekaligus melakukan operasi pasar. “bahkan kami siap menurunkan kendaraan truk double gardan untuk mengangkut sembako menuju pembatasan untuk melakukan operasi pasar. Jajaran Kodim siap membantu dan mendukung kegiatan ini. Kami juga terus mendapatkan laporan dari jajaran koramil mengenai kondisi di perbatasan,” terang Mayor inf Supriyono.
Andon Kelala Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Sintang menjelaskan masih ada warga negara Indonesia yang masuk ke wilayah kita melalui jalur tikus. “mereka tidak hanya orang Sintang tetapi dari kabupaten lain bahkan provinsi lain. Saran saya petugas di perbatasan juga diberikan alat pelindung diri,” saran Andon.
Herkulanus Roni Kepala PM dan Pemdes Kabupaten Sintang menjelaskan sulitnya mendapatkan sembako serta mahalnya harga sembako juga dialami oleh masyarakat di desa perhuluan seperti beberapa desa di Serawai dan Ambalau. “kami juga sudah membuat edaran Bupati Sintang untuk seluruh Pemerintahan Desa agar melakukan langkah antisipasi Covid-19,” terang Herkulanus Roni. (Red)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »