Markus Jembari menerangkan bahwa diperlukan kerjasama lintas sektoral
seperti yang Di smapaikan Oleh Ketua Bapeda Kabupaten Sintang Saat melakukan
Deklarasi Desa ODF Bersama Bupati Beberapa waktu lalu di Desa Mensiap Baru,
agar persoalan stunting akibat BAB sembarang dapat dituntaskan di semua desa
dan kelurahan di Sintang.
"Perlu kerja sama lintas sektoral untuk menurunkan stunting. Tak hanya
pemerintah namun juga perlu melibatkan lintas sektor," katanya.
Sebelumnya, dalam acara deklarasi di desa Mensiap Baru, kepala BAPPEDA
Sintang , Kartiyus memberikan contoh kerjasama lintas sektoral yakni dengan
Dinas Pemdes.
Jadi apabila desa mengajukan APBDesnya tidak menganggarkan untuk pencegahan
stunting contohnya untuk pembuatan jamban sehat, makanan tambahan di posyandu,
Kepala Dinas Pemdes tidak mau tanda tangan APBDesnya, itulah komitmen pemkab
untuk mencegah stunting," terang Kartiyus.
Menurut Markus Jembari, Sebelumnya, data Bappeda Kabupaten Sintang,
menyebutkan sejak kampanye stunting dimulai 2018, baru 9 desa yang sudah ODF,
dan sampai dengan 2020 ini sudah 60 desa yang di deklarasikan sebagai ODF.
Dirinya menambahkan, dengan sudah ada 60 desa ODF, menandakan perilaku
masyarakat desa-desa di Sintang mengalami perubahan seiring pelaksanaan program
Open Defecation Free (ODF) atau tidak membuang air besar sembarang.
"Nah...kita berharap sosialisasi makin digencarkan, sehingga target
150 desa sampai akhir tahun 2020 dapat terealisasi. Artinya bahwa peningkatan
kesadaran akan lingkungan sehat itu meningkat. Mereka tidak membuang air besar
sembarang, karena sebelumnya telah mengikuti sosialisasi," kata Markus
Jembari.
« Prev Post
Next Post »