Sintang 22/04/2021. Margaretta Siregar, Manager Area Program Melawi Sintang Wahana Visi Indonesia dan jajaran Wahana Visi Indonesia menjelaskan bahwa Wahana Visi Indonesia sudah membagikan 2. 2 juta sachet purifier untuk 6. 687 Kepala Keluarga di seluruh Indonesia.
“workshop ini diikuti oleh perwakilan masyarakat dan kader posyandu di 24 desa yang menjadi lokasi pelayanan kegiatan Wahana Visi Indonesia. Kegiatan ini kami laksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Program kami ini didukung oleh P&G dengan tujuan untuk mengurangi prevalensi kesakitan yang disebabkan oleh air khususnya kepada anak-anak” terang Margaretta Siregar
“berdasarkan hasil survey kami, di Kabupaten Sintang masih ada kasus angka kematian bayi, sehingga kami menganggap perlu dilakukan pencegahan untuk anak-anak agar tidak terkena diare atau penyakit lain yang disebabkan oleh air yang tidak layak. Untuk anak pada 1000 hari pertama kehidupan mereka, penyakit diare ini sangat berbahaya karena akan mengurangi berat badan mereka sehingga bisa menyebabkan kekurangan gizi dan stunting” terang Margaretta Siregar
“kami juga ingin membantu menurunkan stunting di Kabupaten Sintang yang mana air dan sanitasi memberikan kontribusi penting untuk membuat anak-anak menjadi sehat dan menurunkan stunting. Program ini mulai kami laksanakan sejak 1 Januari 2020 sampai Desember 2020, namun kami perpanjang hingga April 2021 ini karena terhambat pandemic covid-19” tambah Margaretta Siregar
“banyak tantangan dalam pelaksanaan program ini. Seperti pandemic covid-19, yang merubah perencanaan kami bahkan ada yang kami batalkan. Serta kurang efektifnya pendampingan di 24 desa lokasi pelayanan kami. Wahana Visi Indonesia dalam jangka panjang sebenarnya hanya memiliki program di 14 desa saja yakni 7 desa di Kecamatan Tempunak dan 7 desa di Kecamatan Sepauk. Program ini akan kami perpanjang, namun lokasinya kami geser ke Kecamatan Binjai Hulu dan Dedai yang akan dimulai pada Juli 2021 hingga Mei 2022 nanti” tambah Margaretta Siregar
“tujuan kami bukan untuk membagian produk penjernih air saja, tetapi poin kami adalah mengedukasi masyarakat untuk bisa mengolah air biasa menjadi air minum pada masyarakat yang biasa menggunakan air sungai dan air hujan untuk di minum sehari-hari. Beberapa desa di Kabupaten Sintang belum melakukan Open Defecation Free (ODF) atau tidak buang air besar di sungai sehingga kemungkinan bakteri E Coli juga masih ada di sungai besar kita” terang Margaretta Siregar
“air sungai yang diberikan purefire bisa langsung diminum atau untuk kebutuhan sehari-hari. Memang ada kendalanya karena purefire ini mengandung zat klorin sehingga biasanya orang tidak terbiasa dengan baunya. Mengolah air dengan direbus juga belum menjadi kebiasaan masyarakat kita. Dengan program ini, masyarakat di 24 desa diharapkan memahami mengapa kita harus mengolah air minum. Sehingga tujuan program ini adalah prilaku masyarakat menjadi berubah dalam hal pengolahan air minum. Terima kasih kepada Pemkab Sintang yang sudah mendukung program yang dilaksanakan oleh Wahana Visia Indonesia di Kabupaten Sintang” terang Margaretta Siregar.
« Prev Post
Next Post »