Sintang, ---Pemerintah Kabupaten Sintang menggelar upacara dalam rangka memperingati hari jadi kota sintang ke-659 tahun 2021, di Halaman Kantor Bupati Sintang, Selasa (25/52021) pagi. Para peserta upacara di wajibkan memakai pakaian batik daerah dan pakaian adat daerah masing-masing.
Bertindak selaku Inspektur Upacara yaitu Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Florensius Ronny, sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah bertugas sebagai pembaca Perda Nomor 11 Tahun 2015 tentang Hari Jadi Kota Sintang dan Edo Purwanto selaku komandan upacara.
Upacara acar ini dihadiri Sultan Sintang Pangeran Prabu Kesumanegara VII dan Permaisuri, unsur Forkpimda, unsur OPD di Lingkungan Pemkab Sintang, Ketua TP PKK Kabupaten Sintang, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan tamu undangan lainnya.
Upacara diawali dengan penyerahan Replika Burung Garuda yang merupakan lambang Kerajaan Sintang dari Sultan Sintang kepada Ketua DPRD Kabupaten Sintang selaku Inspektur Upacara.
Pada amanat Inspektur Upacara, Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Florensius Roni membacakan sambutan Bupati Sintang, mengatakan bahwa setiap tanggal 10 Mei selalu dilaksanakan upacara peringatan Hari Jadi Kota Sintang, namun pada 10 Mei 2021 kemarin bertepatan dengan bulan ramadan, dimana umat muslim menjalankan ibadah puasa, sehingga pelaksaan upacara baru bisa di laksanakan pada 25 Mei 2021 ini. Di jelaskan Ronny, upacara peringatan Hari Jadi Kota Sintang ini sebagai momentum mengenang sosok Jubair Irawan I beserta pengikutnya yang berhijrah dari kerajaan sepauk ke titik pertemuan alur sungai kapuas dan melawi yang sekarang menjadi Keraton Al Mukarramah Sintang. Di jelaskan dia pula, tema peringatan Hari Jadi Kota Sintang yang diusung ini yaitu “bertema”, merupakan singkatan dari bersama terus maju.
“Tema ini memberi pesan kepada kita bahwa kota sintang sebagai rumah besar kita semua, yang harus diisi dengan spirit berbersamaan dalam kemajuan. Tidak boleh ada kelompok yang tertinggal atau ditinggalkan, sementara kelompok lain lebih di depan dalam membangun kota sintang,”jelas Ronny.
“Semua kelompok anak bangsa harus di beri hak, tempat, kesempatan dan perlakuan yang sama untuk berkontribusi memajukan kota sintang sebagai landmark Kabupaten Sintang. Terlebih suasana pendemi covid-19 saat ini dengan spirit kebersamaan justru menjadi modal melawan covid-19 agar persuadaraan dan kesatuan semakin kokoh,” tambah Ronny.
Kemudian lanjut Ronny, pada peringatan Hari Jadi Kota Sintang tahun ini masih dalam suasana keprihatinan, karena belum selesainya wabah pandemi covid-19 yang sudah memasuki tahun kedua, dimana secara global sekitar 163,9 juta orang terpapar covid-19 di 212 negara. Untuk di Indonesia sendiri hingga saat ini ada 1,7 juta orang yang terpapar dan 1,6 juta lebih yang sudah berhasil sembuh dan ada sekitar 48.000 orang yang meninggal dunia. “khusus di Kabupaten Sintang, ada 2.000 lebih orang yang dinyatakan positif covid-19. Sementara 1.900-an orang berhasil sembuh dan 79 orang dinyatakan meninggal dunia akibat covid-19,” jelas Ronny.
Sehingga kata Ronny, nyatalah bahwa covid-19 telah menjadi silent killer bagi umat manusia. Tiada cara lain yang harus di lakukankan untuk melawan covid-19 ini yakni dengan terus melakukan pencegahan, pengobatan dan mengantisipasi dampak dari covid-19 di Kabupaten Sintang. “meski terasa letih dan jenuh, bahkan ada sebagian yang mulai tidak peduli terhadap covid-19 ini, saya ingatkan kita semua untuk tidak lengah apalagi menyerah melawan covid-19. Program vaksinasi yang di lakukan pemerintah saat ini menjadi harapan baru yang harus kita sukseskan, agar pandemi inio segera berakhir,” pesan Ronny.
Ronny mengungkapkan, meskipun peringatan Hari Jadi Kota Sintang tahun ini tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya, karena masih dalam suasana wabah covid-19, tetapi semangat memperingati harus terus membekas di hati seluruh komponen anak bangsa yang ada di Sintang. Sebab padangan dan ingatan kita harus terfokus pada masa silam dimana sosok Jubari Irawan I mengajarkan betapa pentingnya nilai-nilai kebersamaan.
“Perbedaan atas dasar sara yang kita miliki harus di rajut dengan tali-tali saling kenal-mengenal, hasrat untuk bersaudara serta menebar kasih sayang satu dengan yang lainnya harus terus kita galakkan. Kalau diantara kita merasa senang, maka semua harus juga merasa senang, sebaliknya jika ada yang susah, maka ras susah itupun kita rasakan bersama juga,” ungkap Ronny.
Oleh sebab itulah, kata dia, warisan nilai kebersamaan inilah wajib untuk diaktualisasikan dalam panggung kehidupan sosial dalam melawan covid-19. Sebagaimana ada ungkapan bijak yakni “kehidupan adalah 10% apa yang terjadi pada anda dan 90% adalah bagaimana anda meresponnya. “artinya, tantangan terbesar kita menghadapi covid-19 adalah bagaimana kita merespon secara tepat dan cerdas, percaya adanya covid-19, kemudian patuhi protokol kesehataan dengan menerapkan 5 M, terus berprilaku hidup bersih dan sehat serta saling peduli pada sesama merupakan respon terbaik melawan covid-19”kata Ronny.
“Pemkab sintang memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada sultan sintang dan seluruh kerabat keratin Al Mukarramah Sintang atas jasanya yang terus menjaga kebudayaan sintang tetap lestari,” pungkasnya. (Red)
« Prev Post
Next Post »