Fakfak Papua Barat,Zona Tengah -
Kegiatan Pencapaian haluan Forum Komunikasi.Ujar Mohammad Saleh Selaku Ketua Pelaksana Kegiatan tersebut di temui Wartawan di ruang kerjanya Selasa Siang (15/1/2019) Wit mengatakan
Baik Pemuda , tokoh Agama dan Tokoh masyarakat di distrik Fakfak Barat, Distrik Fakfak Timur, Distrik Mbham Dara dan distrik Bomberay.
Kegiatan ini adalah mensosialisasikan terkait organisasi kemasyarakatan Forum Komunikasi antar umat beragama ini ke tingkat distrik minimal ke tingkat distrik duluh ini tahun 2018.Tutur Saleh.
Dapat jatah di 5 distrik sehingga kita melibatkan sampai ke tingkat kabupaten FKUB kalau kalau Kabupaten ketua Ketua Bapak Ali hindom SP.d.
Melalui kegiatan FKUB ini kita melakukan kegiatan ini Banyak temuan masyarakat yang belum tahu apa fungsinya dan siapa-siapa yang terlibat di sana.Pukas Saleh.
Memang kalau dari Kesbangpol Tidak melibatkan dan tidak melaksanakan kegiatan belum tahu mereka tidak ada kegiatan di tingkat bawah ini.
Sumber daya kinerja pemerintah daerah dan kerjasama FKUB.Tutur Nya.
Pemerintah Daerah membantu menjaga keutuhan umat beragamaTNI bertugas menjaga persatuan Negara Republik Indonesia dan FKUB diperintahkan untuk menjaga kerukunan umat beragama di negara Republik Indonesia.
Banyak masukan-masukan dari berbagai masyarakat salah satunya jaringan aspirasi pemerintahan daerah kedepan untuk disingkronkan dengan hasil aspirasi ini.PungkasNya
Diantaranya bahwa pertama masyarakat sudah memiliki tradisi Satu Tungku Tiga Batu itu sudah secara nonformal.
Sudah memperdaya sumber masyarakat turun - temurun, jadi kehadiran FKUB ini sebenarnya di lebih formal melembaga.
Sehingga kegiatan atau permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diselesaikan di bawah dalam tingkat tradisi bisa dibawa ke FKUB.
Kemudian juga ada permasalahan-permasalahan Yang muncul juga di antaranya tingkat kriminal dan ada masalah sosial yang marak di kota Fakfak akhir-akhir ini di antaranya miras, PSK terselubung itu menjadi masalah sosial kita bersama.
FKUB untuk Menindaklanjuti permasalahan tersebut ini meresahkan masyarakat.
Karena itu dulu Satu Tungku Tiga Batu masyarakat bisa melakukan kegiatan natal atau lebaran di bawah pohon pala yang dimana terjadi antara manusia dengan alam kemudian pengaruh-pengaruh luar bisa mempengaruhi adat yang ada ini.(Amatus Rahakbauw)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »