SINTANG. Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Dra. Yosepha Hasnah, M.Si membuka acara pelatihan, pertemuan rutin bulanan dan pertemuan evaluasi Program Kiat Guru di meeting room Hotel My Home Sintang, Rabu (03/07/2019).
“Kita pendidikan dan kebudayaan lewat program kiat guru ini,” kata Yosepha. “Upaya upaya yang kita lakukan itu meliputi, penguatan pelaku pendidikan, peningkatan mutu dan akses serta mengembangkan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik,” tambahnya.
“Kita ingin masyarakat terlibat aktif dalam berkontribusi untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan khususnya di daerah,” kata Yosepha lagi.
“Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program Kiat guru fase pertama, kita bisa lihat adanya peningkatan dalam persentase tingkat kehadiran guru dan murid juga ada peningkatan nilai rata-rata murid,” terangnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 108 peserta. Terdiri dari kepala sekolah dan aparatur desa yang melaksanakan program Kiat Guru di Kabupaten Sintang. “Kita berharap pada fase 2 ini, untuk para pihak yang terlibat, tidak jemu-jemu dalam meningkatkan kapasitas diri melalui pelatihan dan evaluasi seperti ini,” pesan Yosepha menutup sambutannya sore itu.
Kusmara, Kabid Sosial Budaya pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang mewakili kepala Bappeda Sintang, Kartiyus menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan program Kiat Guru ini. Ia menyebutkan bahwa di kabupaten Sintang, program ini dipeluas cakupannya dengan melakukan penambahan sekolah pelaksana.
“Tahun 2019 ini data tambahan 66 SD di 66 desa, sehingga lokasi sasaran program kiat guru di Kabupaten Sintang menjadi 132 sekolah di 126 desa tersebar di 14 Kecamatan,” papar Kusmara.
Pelaksanaan kegiatan pada fase 2 itu meliputi: pemantapan pelaksanaan program, perluasan program ke SD baru dan persiapan uji coba mekanisme pengaitan tunjangan profesi dengan kinerja pada SMP,” tambahnya.
Kegiatan ini berlangsung selama 1 bulan. Panitia membagi pelatihan dan evaluasi dalam 3 tahap/gelombang. Materi yang diberikan meliputi: desain perubahan program, persiapan pelaksanaan pertemuan dan evaluasi, penyusunan dan penilaian serta simulasi.
“Kita mau memberikan pembekalan kepada pemangku kepentingan program di desa agar mereka mampu memahami tahapan-tahapan pelaksanaan dari program ini,” ungkap Kusmara. “Nantinya kita harapkan mereka mampu melaksanakan pertemuan rutin secara mandiri,” pungkasnya. (Humas Setda)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »