Kurniawan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang membawakan materi tentang Kerjasama Antara Stakeholder dalam Pembangunan Perkotaan yang berkelanjutan.ada 7 masalah yang ada di Kota Sintang ini yakni kemacetan, sampah, longsor, polusi udara, pedagang kaki lima, banjir dan pemukiman kumuh. Konsep pembangunan kota ke depan itu adalah kota yang maju, kota yang inklusif, kota yang bercorak local wisdom, kota yang berkelanjutan dan kota yang produktif” terang Kurniawan
Dalam RPJPD Kalbar 2025-2045, Kabupaten Sintang ini didorong untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi hijau dan koridor akses menuju Ibukota Nusantara. Pemkab Sintang mengusung Sintang Collaborative Governance, yang mana dalam membangun daerah ini melibatkan semua pihak. Akademisi, swasta, pemda, ormas dan media saling mendukung dan membangun Sintang ini” teran Kurniawan
Kedepan, kita sama-sama mendorong agar Kabupaten Sintang ini punya ikon hebat seperti Jembatan Saka Tiga, Monumen Garuda, Bukit Kelam, Rumah Betang, Rumah Melayu, dan pusat bisnis di kawasan eks Lapter Susilo. Monumen Garuda dan ruang terbuka hijau nanti akan kita bangun di ujung Eks Lapter Susilo diatas lahan 1,8 hektar” terang Kurniawan
Sebagai warga Sintang Rian,juga menyampaikan saya sangat mengapresiasi partisipasi Kepala Bappeda Sintang sebagai narasumber dalam dialog interaktif lintas stakeholder dengan tema "Gagasan Perencanaan Masa Depan Perkembangan Sintang". Paparan beliau sangat membuka wawasan kami mengenai arah pembangunan Sintang ke depan.Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bappeda mengungkapkan bahwa perencanaan pembangunan Sintang harus melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat. Beliau menekankan pentingnya pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan dalam setiap rencana pembangunan. Selain itu, Kepala Bappeda juga menyarankan agar setiap kebijakan pembangunan mengutamakan aspek lingkungan dan kualitas hidup masyarakat, serta mendukung perekonomian lokal.
Saya sangat mendukung gagasan untuk memperkuat sektor pariwisata sebagai pilar utama perekonomian Sintang di masa depan. Dengan potensi alam yang dimiliki, pengembangan sektor-sektor ini bisa menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tak kalah penting, beliau juga menekankan pentingnya infrastruktur yang memadai untuk mendukung mobilitas dan konektivitas antar wilayah.
Dialog ini sangat bermanfaat, karena memberi kesempatan kepada warga untuk memberikan masukan dan berbagi ide guna mewujudkan Sintang yang lebih maju, sejahtera, dan berkelanjutan. Saya berharap, gagasan yang disampaikan dapat segera diwujudkan dalam perencanaan yang nyata.ujarnya (Hubertus)
« Prev Post
Next Post »