SINTANG - Sabtu 20 Oktober 2018 dalam rangka memeringati bulan Bahasa Dan Sastra Indonesia STKIP Persada Khatulistiwa Sintang gelar acara Seminar Nasional dengan tema "Menjayakan Bahasa dan Sastra Indonesia" acara tersebut berlagsung sejak pukul 9.45 Wib sampai dengan pukuk 11.45 Wib bertempat diruang Audatorium STKIP Persada Khatulistiwa Sintang.
Hadir dalam acara tersebut Anggota Komisi C DPRD Sintang Welbertus S.Sos, Kaprodi S3 Kajian Budaya,Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Solo Prof.Bani Sudardi M.Hum,Dosen Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Dr.Yosef yapi Taum M.Hum, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Tanjungpura Pontianak Dr. Agus Wartiningsih M.Pd, Ketua Lembaga Bahasa dan Budaya Kalimantan STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Herpanus Sp.,M.A.,Ph.D dan para mahasiswa/Mahasiswi STIKP Persada Khatulistiwa Sintang yang mengikuti acara Seminar tersebut.
Kegiatan seminar ini adalah bertujuan untuk melerstarikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pembersatuan, sebab Bahasa Indonesia kalau tidak kita lestarikan maka lama kelamaan akan menjadi pudar akibat tekanan dari bahasa asing, kendati demikian bukan berati kitak bisa menggunakan Bahas Daerah atau Bahasa Asing tetapi ada Batas aturannya, Hal ini di jelaskan Oleh Dr.Agus Wartingsih,M.Pd Ketua Rogram StudiPendidikan Bahasa Indonesia Universitas Tanjungpura Pontianak.
Lebih lanjut Dr.Agus Wartiningsih juga menjelaskan " Kuasailah Bahasa Daerah dan Bahasa Indonesi dengan sebaik baiknya jika kita sudah melestarikan Bahasa Daerah dan Bahasa Indonesia dengan baik barulah kita boleh menguasai Bahasa Asing". Katanya.
Sementara itu Ketua yayasan STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Lukman Riberu mengatakan kepada media ia menjelaskan kegiatan ini adalah dalam rangka memperingati bulan Bahasa yang berarti bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu kita, namun dengan demikian bukan berarti bahasa Asing tidak boleh di pelajari, dirinya mengaskan Kuasailah bahasa indonesia sebagai bahasa nomor satu kita dan.juga kuasai juga bahasa Daerah dan Bahasa Asing sebagai bahasa pendukung pungkasnya.(red Andi)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »