Sintang, Zonatengah.com. Wakil Bupati Sintang Drs. Askiman, MM memimpin jalannya rapat koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang di Balai Pegodai pada Rabu, 15 April 2020. Rapat koordinasi membahas rencana penataan sejumlah pasar di Kota Sintang yang mengalami sejumlah persoalan tersebut dihadiri sejumlah Kepala OPD yang terkait langsung dengan pasar.
Wakil Bupati Sintang Drs. Askiman, MM menjelaskan bahwa pasar yang ada dalam Kota Sintang sudah memiliki fasilitas umum yang baik.
“Dalam melakukan penataan ini kita juga sesuai standar yang ada. Pasar Junjung Buih saya lihat sudah baik namun fungsinya belum maksimal seperti lantai dua dan tiga belum difungsikan. Kawasan Pasar Inpres tata parkirnya perlu diperbaiki. Pasar di Jalan Brigjen Katamso juga harus kita awasi. Menurut saya sudah mulai semerawut. Jangan sampai mereka sudah bangun permanen baru kita tertibkan. Waterfront sudah ada, maka sekitarnya juga kita atur. Pasar Cipta Mandiri belum ada keluhan dari masyarakat. Pasar masuka ada persoalan yang saya dengarkan,” terang Askiman mengawali rapat.
“Saya memberikan perhatian khusus untuk Pasar Masuka. saya mau mengingatkan agar aparat pemerintahan jangan melakukan pungutan diluar aturan. Jangan lakukan pungli. Penataan parkir amburadul. Ada kendaraan parkir inap yang mengganggu keluar masuk kendaraan. Saya langsung merasakan ini karena sering belanja kesana. Kendaraan pedagang memenuhi sekitar Surau, harusnya steril sebagai sarana ibadah. Keluhan pedagang di dalam adalah dagangan mereka ndak laku karena banyak penjual sayur jualan di luar pasar sayur. Lokasi parkir khusus untuk kendaraan orang belanja bukan kendaraan orang jualan,” terang Askiman.
“Saya jam 4 subuh pernah pergi ke Pasar Masuka. Kondisi sangat ramai. Penjual sayur keliling keluhkan kendaraan parkir inap disana. Saya ingin kita mampu mengatur ketertiban dalam semua hal yang ada di Pasar Masuka. Kita harus tegas. Pedagang yang tidak aktif dan menyewakan lapak kepada orang lain kita hentikan. Kita akan bersihkan hal seperti itu. Pertumbuhan pedagang dan konsumen sangat luar biasa tetapi jangan sampai semerawut. Kita harus tetap atur semuanya. Kalau ada pedagang yang bandel, kita harus tegas. Pasar Baning Saya melihat belum maksimal juga. Kalau ada pedagang yang tidak aktif, ganti saja karena banyak orang yang mau berjualan tetapi tidak mendapatkan tempat,” tambah Askiman.
“Saya juga mau, penataan dan penertiban ini harus plus sanksi bagi yang melanggar. Saya juga setuju kalau kita melakukan sosialiasi terlebih dahulu, baru kita tertibkan. Dan saya ingin penataan dan penertiban harus dilakukan sepanjang Pasar Masuka masih ada. Dalam hal menertibkan ini, yang pertama kali kita tertibkan adalah diri kita sendiri,” tutup Askiman.
Sudirman Kadisperindagkop dan UKM menjelaskan bahwa penertiban dan pembenahan selalu dilakukan dua bulan sekali. “namun, setelah ditertibkan. Kondisi yang tertib itu hanya berlangsung 2 hari. Setelah itu semerawut lagi. Penyebabnya banyak PKL yang berjualan bukan pada tempatnya. Areal parkir dipakai oleh pedagang bukan untuk parkir. Kami siap memberikan dukungan atas rencana penataan dan penertiban ini. Saya juga akan tuntaskan persolan ini sebelum bulan puasa. Persoalan Pasar Masuka sangat kompleksitas. Tapi kami yakin 2 minggu selesai jika lintas OPD bisa bersama-sama,” tegas Sudirman.
Florensius Kaha Kadis Perhubungan juga menyatakan siap mendukung dan menjalankan rencana penataan. pedagang dari luar yang parkir inap tiba diatas jam 12 malam sehingga menyulitkan petugas kami. Kami juga siap mendukung penataan ini dan akan tuntas dua minggu ini.
Mawardi Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja menyarankan untuk memasang rambu parkir dan larangan berjualan di beberapa lokasi. kami menyiapkan tim patroli ke sana. Buat baliho aturan parkir dan dagang yang tertib. Jadi saat tim kami patroli, tim kami bisa langsung melakukan penertiban. Kami siap mendukung. Selama ini kami sudah menegur jika ada pelanggaran, tegas Mawardi.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yustinus Jukardi menjelaskan bahwa semua sudah diatur dalam Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati Sintang, maka harus dijalankan. “Satuan Polisi Pamong Praja harus menertibkan aturan yang sudah ada. Saran saya lakukan sosialisasi dulu. Setelah itu, tertibkan dengan benar dan tegas,” saran Yustinus Jukardi.
Budi Harto Kepala Badan Kesbangpol menyampaikan hampir setiap hari belanja ke Pasar Masuka sehingga mengetahui juga kondisi disana. “mulai pintu masuk sudah ada masalah. Jalan sempit karena ada orang jualan dan parkir mobil dan motor. Pintu masuk malah untuk keluar kendaraan. Harusnya pintu masuk dan keluar tidak sama. Petugas parkir hendaknya bisa mengatur dan melarang serta mengambil uang pakir. Bukan hanya mengambil uang parkir tetapi tidak mengatur. Saya setuju pemasangan spanduk larangan berjualan di beberapa lokasi. Kalau beres selama dua minggu penertiban ini. Selanjutnya Pemantauan dan pengawasan menjadi tugas masing-masing OPD,” saran Budi Harto.
Siti Musrikah Camat Sintang juga menyampaikan pernah terjebak dan tidak bisa bergerak untuk beberapa saat karena penuh dengan kendaraan parkir. “jalan masuk untuk keluar dan jalan keluar untuk masuk. Jadi kendaraan bentrok dan macet. Pemerintah Kecamatan Sintang siap mendukung penataan dan penertiban, terang Siti Musrikah. (Red)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »