Sintang - Memasuki
pertengahan bulan Suci Ramadhan 1440
Hijriah, Wakil Bupati Sintang Drs. Askiman, MM kembali menggelar acara buka
puasa bersama di Balai Pegodai pada Senin, 20 Mei 2019. Turut hadir dalam buka
puasa bersama tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha
Hasnah, M. Si, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sintang H. Anuar
Akhmad, S. Ag, Direktur PDAM Sintang, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Sintang, para santri dari Pondok Pesantren Darul Ma’arif dan
anak-anak yang tinggal di Panti Asuhan Aisyah Pangeran Kuning.
Wakil Bupati Sintang
menyampaikan buka puasa ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan di Balai
Pegodai. “tahun lalu kita laksanakan tiga kali buka puasa bersama di Balai
Pegodai ini. Selain buka puasa bersama, kita juga melaksanakan safari ramadhan.
Saya berharap kegiatan ini bisa menjaga hubungan harmonis antar agama yang ada.
“inilah bentuk upaya
kita menjaga Kabupaten Sintang supaya tetap bersama-sama. Menjaga hubungan baik
dengan semua agama. Ini kepedulian kita pada semua agama. Partisipasi kita
untuk mendekatkan hubungan antar manusia dengan Tuhan. saya sudah beberapa kali
melaksanakan buka puasa bersama ini. Dan saya sering mencatat beberapa poin
penting yang disampaikan ustadz saat memberikan tausyiah” terang Askiman.
Sebelum
waktu berbuka puasa, para tamu undangan mendapatkan siraman rohani dari Ustadz
Rohendi, S. Ag yang secara panjang lebar menjelaskan lima cirri-ciri orang beriman
yang dipanggil Allah SWT untuk menjalankan ibadah puasa ramadhan.
Ustadz Rohendi dalam
tausyiahnya menyampaikan bahwa hingga hari ini, kita sudah berada di
pertengahan bulan suci Ramadhan. Disaat bulan suci ramadhan ini pintu surga
dibuka lebar. Dan pintu neraka di tutup rapat. “maka hendaknya umat Islam
memperkuat iman kepada Allah SWT. Ada lima ciri orang beriman yang dipanggil
oleh Allah SWT untuk menjalankan ibadah puasa ramadhan yakni pertama, saat
kalau disebut nama Allah maka hatinya bergetar dan takut kalau tidak bisa
menjalani ibadah puasa ramadhan. Kedua,
kalau dibacakan ayat suci Al-Quran maka orang tersebut akan semakin
yakin bahwa perintah puasa berasal dari Allah SWT, bukan berpuasa karena tidak
enak dengan orang lain atau ikut-ikutan puasa.
Ketiga,
orang beriman itu hanya bertawakal kepada Allah SWT, setelah melakukan
pekerjaan secara maksimal akhirnya menyerahkan pekerjaan dan segala usahanya
kepada Allah SWT. Keempat, orang tersebut ulet dan tekun dalam menjalankan
ibadah sholat. Serta mampu menjalankan sholat tarawih yang hanya ada selama
bulan suci ramadhan. Mari kita umat Islam untuk memanfaatkan sisa setengah
bulan suci ramadhan untuk menemui masjid dan melakukan sholat tarawih bersama.
Orang yang tidak boros dan berbelanja yang tidak penting. Ingat usai lebaran,
anak-anak akan memasuki tahun ajaran baru yang memerlukan biaya. Saya juga
mengajak umat Islam untuk rajin membaca Alquran, rajin membaca buku dan
memperkenalkan gerakan literasi. Allah SWT sudah memberikan perintah untuk
memperbanyak membaca. Kelima, Orang beriman yang dipanggil Allah SWT untuk
berpuasa, orang yang mendapatkan banyak rezeki.
“saya sudah dua tahun
berturut-turut memberikan tausiyah dalam acara berbuka puasa di rumah dinas
Wakik Bupati Sintang ini. Allah SWT sudah berfirman bahwa kamu saya jadikan
berbangsa bangsa dan bersuku-suku. Maka kita harus saling menghormati. Tahun
lalu Pak Wakil ini melakukan acara buka puasa bersama sebanyak tiga kali. Dan
tahun ini dilaksanakan dua kali. Kita banyak suku, agama, bahasa. Ini kekayaan bangsa yang patut dijaga dan
dijadikan modal untuk membangun Sintang yang harmonis dan maju. Puasa
mengajarkan kita untuk bersabar. Puasa itu separuhnya adalah kesabaran. Sabar
dalam ketaatan, penghampaan kepada Allah SWT. Puasa tidak hanya menahan lapar
dan haus. Tetapi hati juga harus berpuasa, menjauhi saling curiga, jauhkan diri
dari dosa dan kemaksiatan. Nafsu sering merendahkan derajat manusia. Sabar
menahan ujian dari Allah SWT, kita jaga Sintang yang terus berkembang dan maju
ini dengan menjaga keamanan, keharmonisan
di Kabupaten Sintang” pesan Ustadz Rohendi. (Red)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »