HEADLINE NEWS


Kategori

Bupati Sintang Launching Perbup Menuju Sintang Lestari

Oleh On Oktober 31, 2019


SINTANG. Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH melaunching Peraturan Bupati Nomor 66 tahun 2019 tentang Rencana Aksi Daerah Sintang Lestari tahun 2019 – 2021 dalam kegiatan seminar publik penyampaian hasil fasilitasi multipihak mendukung inisiatif Sintang Lestari, di Aula Hotel My Home Sintang, Rabu (30/10/19) pagi. Pada kesempatan tersebut Jarot Winarno menjelaskan bahwa tujuan penyusunan Perbup Nomor 66 tahun 2019 tentang Rencana Aksi Daerah Sintang Lestari (RAD-SL)  ini sejalan dengan komitmen pemerintah pusat guna mewujudkan Kabupaten Lestari. RAD-SL di susun secara partisipatif dengan melibatkan para pelaku pemangku kepentingan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Sintang.

"RAD-SL merupakan dokument yang bersifat strategis yang memuat tentang visi, misi dan tujuan, saran, strategis, serta kebijakan dan rencana aksi dalam mewujudkan Kabupaten Sintang Lestari dan sebagai dokument antara sebelum di lakukannya evaluasi dan revisi terhadap dua dokument landasan pembangunan yaitu RPJMD dan RTRW Kabupaten Sintang,"jelasnya. Lanjut Jarot, bahwa tujuan umum dari RAD-SL ini adalah memfasilitasi transisi kebijakan pembangunan Kabupaten Sintang dari Business as usual (BAU) menuju pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang menjadi semangat dari visi Sintang Lestari. RAD-SL ini juga akan menjadi payung perubahan paradigma pembangunan yang tidak bergantung hanya pada sektor-sektor ekonomi yang berbasis lahan.


"Selain itu juga, RAD-SL ini sebagai panduan reorientasi arah dan semangat pembangunan Kabupaten Sintang, tertutama untuk program-program dan kegiatan di bawah RPJMD yang sedang berjalan, sebagai acuan resmi bagi seluruh OPD di lingkungan Kabupaten Sintang dalam menentukan prioritas program dan kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan berkelanjutan,"terangnya. Kemudian tambah Jarot, RAD-SL ini juga sebagai pedoman adopsi program-program transisi menuju Sintang Lestari kedalam RKPD 2020-2021 sebelum RPJMD periode 2022-2027 di buat, sebagai acuan perumusan RPJMD 2022-2027 agar secara sistematis pembangunan Kabupaten Sintang menuju pada kondisi Sintang Lestari yang di targetkan tercapai pada 2030 dan untuk pedoman dalam koordinasi, integrasi, sinergi dan singkronisasi semua pihak yang terkait dengan pembangunan berkelanjutan, baik secara vertikal maupun horizontal.

Sementara itu Direktur Conservation Strategy Fund (CSF) Indonesia Mubarik Ahmad menjelaskan bahwa persiapan rencana aksi ini sudah di mulai sejak april 2018 lalu. Selama 18 bulan ini proses multipihak yang di fasilitasi CSF sudah menghasilkan beberapa hal. Yang pertama itu skenario pembangunan Sintang Lestari untuk tahun 2030 yang di tuangkan dalam usulan visi yang baru yang sekarang sudah diadopsi di dalam RAD. Yang kedua di turunkan roadmap atau peta jalan menuju Sintang Lestari. Yang ketiga rekomendasi kebijakan-kebijakan kunci yang akan mendorong perubahan-perubahan berikutnya dan kemudian baru program untuk tahun 2020 dan 2021 dituangkan dalam RAD ini dan untuk setelah 2021 dituangkan dalam usulan-usulan yang akan di adopsi kedalam RPJMD 2022 - 2027.

"Jadi In Shaa Allah hasil kerja multipihak ini akan menjadi input dalam RPJMD nanti dan juga adanya perencanaan landscape yang berkelanjutan yang akan menjadi input revisi rt rw yang akan datang. Itulah hasil - hasil dari multipihak selama 18 bulan ini"jelasnya. Mubarik menambahkan pihaknya akan terus melakukan pendampingan untuk Pemkab Sintang seperti membangun kapasitas staf perencanaan di Bappeda dan OPD lain, kemudian juga kami akan melakukan pendampingan KLHS baik itu tataruang maupun RPJMD yang akan datang dan penulisan RPJMD 2022-2027. (Hms/Red)

Asisten Setda Paparkan Ekspose Persiapan MTQ Sintang

Oleh On Oktober 31, 2019


SINTANG. Pelaksana Tugas Asisten Sekretariat Daerah Bidang Pemerintah, Kurniawan., S.Sos.,M.Si membuka ekspose rencana kegaitan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIV tahun 2019 di Balai Ruai Kkomplek rumah dinas Bupati Sintang, Selasa (30/10/2019). Kegiatan MTQ tingkat kabupaten ini mengalami percepatan dalam pelaksanaannya. Semula kegiatan akan dilaksanakan pada tahun 2020 namun atas beberapa pertimbangan, kegiatan MTQ tingkat Kabupaten Sintang akan dilaksanakan pada 2-6 Desember 2019.

“Kegiatan ini mendapat sukungan sepenuhnya dari Bapak Bupati dan berbagai instansi terkait yang ada di Sintang,” ujar Kurniawan. “Untuk itu kita mintakan semua kecamatan ikut ambil bagian dalam setiap sesi dan kualifikasi,” tambahnya.

Para khafilah kecamatan dapat mengikuti 5 cabang dan 30 golongan lomba yang ada. Panitia juga menjamin berbagai kebutuhan para peserta. Ada cabang lomba bidang Tilawah, Hifzhil, Fahmil, Sarhil dan Khath. “kita menyelenggarakan kegiatan MTQ ini dengan maksud untuk menguji, membuka ajang guna persiapan mengikuti MTQ tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Sekadau pada April 2020 nanti ya,” ungkap Kurniawan.

“Selain itu kita juga ingin menyediakan wadah untuk menumbuhkan kecintaan dan pemahaman terhadap kitab suci Al’Quran sebagai wujud pencapaian visi masyarakat Sintang yang religius,” katanya lagi. Agenda lain selain lomba, panitia juga mengadakan pawai Ta’aruf dan pameran Islami. Kegiatan ini juga dilangsungkan di beberapa fasilitas pubik yang tersebar di Kota Sintang, mulai dari Gedung Pancasila, Pendopo rumah dinas Bupati hingga di eks. Lapangan Terbang Susilo.

Pada kesempatan yang sama, Camat Ketungau Hilir, Lunsa Balu, S.Pd,.M.Si menyampaikan bahwa anak-anak ditimnya sudah cukup siap dalam mengikuti ajang MTQ tingkat kabupaten nanti. Ia menyebutkan kelengkapan kepesertaan sudah dilengkapi. “Rencananya kami dah baguslah, nanti Senin kami akan mematangkan lagi persiapannya,” ujar Lunsa.

“Hanya saja kami ini, ikut yang anak-anak jak, karna Ketungau Hilir belum ada peserta untuk yang cabang dewasa. Kita ingin capaian prestasi di MTQ ini akan baiklah, kita sudah ada yang sampai ke tingkat nasional, semoga kali ini akan bertambah lagi prestasi dari Ketungau Hilir ini,” harapnya. Turut hadir pada kegiatan tersebut, sejumlah camat dan perwakilan dari LPTQ Kecamatan serta sejumlah panitia acara. (Hms/Red)

Bupati Sintang Buka Konvensi GKII

Oleh On Oktober 30, 2019


SINTANG. Bupati Sintang, Jarot Winarno, membuka secara resmi kegiatan konvensi Misi Ke-3 & KPI, GKII Wilayah II Kalimantan Barat, yang ditandai dengan pemukulan gong, dilaksanakan di Gereja Kemah Injil Indonesia Efrata, Desa Pelaik, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, pada hari Selasa, (29/10/2019).

Dalam sambutannya, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan bahwa persatuan dan kesatuan adalah modal social untuk membangun, “kita ketahui belakangan ini situasi nasional kurang kondusif, ujaran kebencian, hoax dan sebagainya beredar kemana-mana, hal ini berpotensi untuk memecahbelah bangsa, namun kita perlu rajut rasa persatuan dan kesatuan bangsa, sebab nilai tersebut sangat tinggi, sebagai modal social untuk membangun daerah kita,” kata Jarot. 


Masih kata Bupati Sintang, bahwa untuk tetap saling menjaga persatuan dan kesatuan, dan menghindari potensi yang dapat memecah belahkan bangsa, masyarakat tidak bergaul dalam kaum radikalisme, “kalau ada potensi yang memecahbelahkan bangsa ini, sekiranya tidaklah bergaul dengan kaum radikalisme,” ujarnya.

Menurut Bupati Sintang, situasi yang kondusif akan berdampak kepada ekonomi di Indonesia, “saat ini ekonomi sedang menjadi krisis global, pertumbuhan ekonomi Indonesia sering digenjot 5 persen, kalaulah ekonomi kita mau maju dan berkembang, syaratnya adalah situasi keamanan harus kondusif, harus aman, dan ditopang dengan SDM yang memadai,” tambahnya.

Terkait masalah ekonomi, lanjut Jarot, bahwa yang perlu ditata dari sekarang adalah generasi emas menuju tahun 2045, “26 tahun mendatang, tepat 100 tahun Indonesia Merdeka, Indonesia akan menjadi Negara terbesar keempat didunia, tetapi ini tidak akan tercapai kalau kita masih mengalami ekonomi yang stagnan di 5%, paling tidak bisa 6,5% sampai 7% minimal, dan yang paling penting harus tetap bersatu,” tuturnya. 

Bupati Sintang berharap agar situasi keamanan di Desa Pelaik tetap kondusif dan tidak terpancing dengan situasi nasional, “saya ingatkan situasi di nasional tadi, jadi saya tidak ingin situasi desa Pelaik ini lalu tidak kondusif,jangan ada ribut-ribut, jaga kondusifitas desa kita, terus jalin komunikasi yang baik dengan Pemerintah Kabupaten, mudah-mudahan terus aman dan kondusif,” pesannya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Sulaiman menjelaskan kegiatan Konvensi ke-3 GKII Wilayah II Kalimantan Barat, “kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari dimulai sejak tanggal 29 Oktober 2019 dan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2019, yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan misi keinjilian di wilayah II Kalimantan Barat dengan rangkaian kegiatan KKR, seminar dan kegiatan olahraga, ” jelasnya. 

Selain itu juga Sulaiman mengatakan kegiatan konvensi ini diikuti oleh lima daerah yang tergabung didalam GKII Wilayah II Kalimantan Barat, “jadi ada lima daerah kerja yang mengikuti kegiatan ini, daerah Kayan, daerah Sintang, daerah Melawi Hilir, daerah Melawi Hulu, daerah Tanah Pinoh,” katanya. 

Kemudian,Ketua GKII Daerah Kayan Oktavianus mengatakan bahwa jumlah gereja di daerah II Kalimantan Barat ini banyak, “sebenarnya ada 300 lebih gereja untuk di wilayah II Kalbar ini, untuk diwilayah kayan saja ada 61 gereja, tapi untuk yang bisa hadir paling tidak para pendeta, gembala sidang, dan untuk pesertanya yang baru mendaftar sebanyak 19 orang,” kata Oktavianus.

Oktavianus berharap kepada Pemerintah khususnya Bupati Sintang untuk terus mendukung pelaksanaan kegiatan GKII, “kami berharap bersama-sama bahwa bapak Bupati Sintang bisa mendukung pelaksanaan gereja, dan kami juga sebagai pihak Gereja selalu terbuka dengan program pemerintah, kami siap bekerjasama dan bersinergi bersama Pemerintah, kami haturkan terimakasih kepada Bapak Bupati Sintang yang telah berkenan hadir dalam kegiatan ini,” harapnya. (Dk/Red)

Bupati Sintang Canangkan Festival Kampung Listeeasi dan Taman Baca Masyarakat

Oleh On Oktober 30, 2019


SINTANG. Bupati Sintang, Jarot Winarno meresmikan sekaligus mencanangkan Festival Kampung Literasi dan Taman Baca Masyarakat di Desa Merah Arai, Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang, pada Selasa, (29/10/2019) bertempat di SD 15 Merah Arai. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, kemendikbud RI, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Lindra Azmar, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, Iwan Setiadi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Herkolanus Roni.

Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan bahwa Literasi itu ada enam dimensi yang diprogramkan oleh Pemerintah, “pertama literasi baca tulis, literasi berhitung, literasi sains, literasi finansial, literasi budaya dan keluarga, dan literasi digital,” kata Jarot.

Jarot menambahkan bahwa di Desa Merah Arai ini mengembangkan tiga dimensi literasi dari enam dimensi literasi, "disini memilih tiga literasi, yakni literasi baca tulis, literasi digital, literasi budaya dan keluargaan, disini mereka fokuskan literasi budaya dan keluargaan karena untuk melestarikan kearifan lokal diikuti dengan literasi baca dan tulis", tambahnya. 

Selain itu juga, Bupati Sintang bangga dengan adanya kegiatan seperti ini karena dapat memberikan dorongan motivasi literasi bagi semua kalangan, “saya bangga, karena disini ada sebuah karya buku yang dilahirkan oleh sesepuh atau orang tua asli sini, namanya pak Suhaidir, beliau menulis buku yang berjudul Cerita Dari Kayan, tentu ini menjadi kebanggan dan motivasi bagi kita untuk melestarikan budaya literasi,” ucapnya.

Masih kata Bupati Sintang, bahwa kegiatan Festival Kampung Literasi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak termasuk pihak Pemerintahan Desa Merah Arai yang sudah mendukung kegiatan ini, “dukungan Pemerintah Desa saat ini sangatlah luar biasa, Pemerintah Desa disini membangun Taman Baca Masyarakat dan didukung juga oleh seluruh masyarakat serta komunitas-komunitas masyarakat lainnya,” tuturnya.


Jarot optimis bahwa Taman Baca Masyarakat di Desa Merah Arai ini dapat bermanfaat, “TBM disini pasti bermanfaat, karena di Kalimantan Barat baru Desa Merah Arai inilah satu-satunya Kampung Literasi, dan semoga desa-desa lainnya dapat mencontoh desa Merah Arai ini yang sudah mencanangkan Kampung Literasi,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Kemdikbud RI yang diwakili oleh Kasi Budaya Baca, Direktorat Pembinaan Keaksaraan dan Kesetaraan, Ditjen PAUD dan Ditnas,  Dr. Untung mengatakan bahwa kegiatan gerakan literasi merupakan program Pemerintah yang dicanangkan oleh Presiden yang memiliki 3 komponen pendukung, “jadi kegiatan literasi ini diberi nama Gerakan Literasi Nasional yang memiliki 3 komponen pendukung, yakni pertama gerakan literasi sekolah, gerakan literasi masyarakat dan gerakan literasi keluarga,” kata Dr. Untung.

Dr. Untung menjelaskan ketiga komponen pendukung Gerakan Literasi Nasional tersebut, "untuk Gerakan Literasi Sekolah itu adalah gerakan membaca yang dikelola oleh pendidikan formal, seperti SD, SMP, SMA, kemudian untuk Gerakan Literasi Masyarakat itu berbasis komunitas seperti disini geeakan indonesia membaca, kampung literasi, yang dikelola oleh masyarakat dan yang ketiga adalah Gerakan Literasi Keluarga yang dikelola langsung oleh keluarga dirumah masing-masing,” ucapnya.

Dr. Untung memberikan apresiasi kepada Gerakan Sintang Membaca yang sudah menyelenggarakan kegiatan Festival Kampung Literasi ini, “ini luar biasa kegiatannya, saya sudah lihat Taman Baca Masyarakatnya, koleksinya bagus-bagus, dengan demikian diharapkan masyarakat untuk terus membaca agar mendapatkan pengetahuan lebih, karena di Taman Baca Masyarakat tersedia bermacam macam buku, tidak hanya buku pelajaran saja,” tambahnya.

Masih kata Dr. Untung, berharap agar kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan dan terus dikembangkan, “harapan kami kegiatan ini tidak berhenti disini saja, tetapi dapat ditindaklanjuti kedepannya, dan terus dikembangkan, karena Kemendikbud memberikan dukungan awal untuk membuat kegiatan seperti ini, selanjutnya Pemerintah setempat untuk melaksanakan kegiatan selanjutnya dibawah komando Bupati Sintang. 

Kemudian, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Lindra Azmar menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan di Desa Merah Arai, Kecamatan Kayan Hulu, “hari ini kita laksanakan kegiatan pencanangan festival kampung literasi dan Taman Baca Masyarakat di Desa Merah Arai, Kecamatan Kayan Hulu,” kata Lindra.

Menurut Lindra, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam Festival Kampung Literasi ini, “kita selenggarakan berbagai kegiatan yakni bincang literasi,sosialisasi budaya, latihan komputer, kelas inspirasi, budaya bebas narkoba, permainan edukatif bahkan ada juga kursus bahasa inggris,” ujarnya.

Lindra memberikan apresiasi kepada semua pihak dan memberikan pesan kepada masyarakat terkait penyelenggaraan kegiatan Festival Kampung Literasi, “semua ini berkat dukungan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, juga oleh masyarakat sipil seperti Gerakan Sintang Membaca kami ucapkan terimakasih, tidaklupa juga kepada masyarakat dan Pemerintahan Desa Merah Arai dapat mendukung kegiatan ini, agar kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar,” pesannya. (Dk/Red)

Tuah Mangasih Ajak Kaum Muda Berinovasi dan Kreatif

Oleh On Oktober 30, 2019


SINTANG. Dalam Rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke.91 yang jatuh pada Senin,28/10/2019, Adalah Hari yang bersejarah bagi Indonesia, Pada masa itu para tokoh para pemuda pada Tahun 1928 yang telah  mendeklarasikan sumpah pemuda, Dan menjadi pelopor pemuda yang turut mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang Secara khusus Pemuda Kabupaten Sintang adalah Pemuda Indonesia, yang mempunyai Peranan yang sangat penting dalam pembangunan dikabupaten Sintang, ungkap Tuah Mangsih ST, M.Si Senin 28/10/2019,di kantornya.

“Mari kita bersama-sama memaknai hari Sumpah Pemuda ini, dengan membangun negeri kita untuk lebih maju lagi,” ujarnya

Menurut Tuah, " Bersatu Kita Maju”,  adalah tema yang sangat ideal, Mengingatkan kembali untuk berkomitmen membangun semangat juang para pemuda  yang telah diikrarkan pada  Tahun 1928 silam, untuk meningkatkan rasa persatuan dan Kesatuan sehingga kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kuat, diberbagai bidang, “Apalagi zaman sekarang adalah zaman Digital, segalanya serba digital,” jelas Tuah.

Selanjutnya Tuah mengungkapkan, pemuda Indonesia Maju salah satu keharusan, Alasannya karena pemuda Indonesia sehingga bangsa ini bisa lebih maju”, maka sebagai pemuda yang maju  harus yang memiliki kemampuan berinovasi,  kreativitas yang tinggi,  mandiri, inspiratif,  Unggul dalam bersaing, seperti halnya dibidang Ekonomi, Industri, Digital, dan lain sebagainya, ungkapnya.

Tuah Mangsih menegaskan, Sebagai Pemuda Indonesia adalah harus  sanggup membuka pandangan pandangan dan imajinasi yang  sangat tinggi, membagun karakter, mengeluarkan ide ide demi menyongsong masa depan Indonesia di mata dunia yang lebih baik, dan pemuda Indonesia harus mampu ikut serta berpartisipasi mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia di segala bidang dihadapan bangsa bangsa lain atau didunia, tegasnya.( red.)

Sekda Sintang Buka Seminar Publik Penyampaian Hasil Fasilitasi Multipihak Mendukung Inisiatif Sintang Lestari

Oleh On Oktober 30, 2019


SINTANG. Bupati Sintang dalam hal ini di wakili Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra.Yosepha Hasnah, M. Si membuka kegaitan seminar publik penyampaian hasil fasilitasi multipihak mendukung inisiatif Sintang lestari yang di laksanakan di Aula Hotel My Home Sintang, Selasa (29/10/19) pagi. Hadir dalam acara tersebut Direktur Conservation Strategy Fund (CSF) Indonesia Mubarik Ahmad, Instansti dan stakehoder terkait dan tamu udangan lainnya. Dalam sambutannya Sekda Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah mengatakan guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Sintang diperlukan upaya yang konprehensif yang melibatkan semua pihak, baik pemeritah, swasta, masyarakat dan masyarakat adat.

“Sinergi antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat dan masyarakat adat merupakan modal penting untuk menghadapai kompleksitas masalah dan tantangan pembangunan berkelanjutan baik secara global maupun lokal, ”kata Yosepha. Kemudian lanjutnya, ada beberapa tantangan yang dihadapai oleh Kabupaten Sintang saat ini, yakni kedaruratan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan, belum fungsionalnya beberapa jalan penghubung dari desa menuju kota kecamatan maupun dari kota kecamatan menuju ke ibu kota kabupaten menyebabkan terkendalanya proses transportasi dan distribusi barang sehingga dapat menyebabkan tingginya harga barang di beberapa lokasi.


Oleh sebab itulah dampak dari infrastruktur ini juga berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat. diikuti dengan rendahnya harga komoditas unggulan menyebabkan pemenuhan kebutuhan pokok menjadi semakin sulit. perlunya alternatif terhadap produk unggulan memberikan solusi terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. “trend angka kemiskinan yang cenderung meningkat pada setiap tahunnya menyebabkan garis kemiskinan di kabupaten sintang yang menempati urutan pertama di provinsi kalimantan barat. tantangan berkaitan dengan kondisi lingkungan serta penataan ruang selalu menjadi topik yang menarik untuk didiskusikan, untuk itu pemerintah kabupaten sintang berkomitmen dalam pelaksanaan pembangunan harus berwawasan lingkungan dan sesuai dengan tata ruang dalam upaya menuju pembangunan kabupaten sintang yang berkelanjutan,”jelasnya.

Selain itu di jelaskan Sekda, hingga saat ini Kabupaten Sintang terus berbenah melalui berbagai kebijakan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat pada masa yang akan datang. Mengingat pembangunan seringkali diidentikan dengan mekanisme kegiatan ekonomi, yang ditandai dengan proses produksi maupun konsumsi yang selalu memberikan dampak eksternalitas negatif bagi lingkungan sebagai pemasok input untuk kegiatan produksi tersebut. Kegiatan ekonomi umumnya menurunkan daya guna lingkungan dan menimbulkan kerusakan pada alam. hal ini pada akhirnya akan merugikan proses produksi karena akan timbul keadaan krisis sumber daya sebagai input produksi dari proses pemanfaatan lingkungan secara besar-besaran. \

“Merujuk pada hal tersebut, apabila kita tidak cermat dalam mengendalikan pembangunan maka dapat dipastikan akan terjadi degradasi daya dukung lingkungan yang akan berdampak pada menurunnya kualitas hidup manusia,”ujarnya. Pada kesempatan itu juga Sekda meyampaikan bahwa untuk mewujudkan masyarakat Sintang yang sejahtera namun lingkungan tetap terjaga, dengan dibantu oleh Conservation Strategy Fund (CSF) Indonesia sejak tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Sintang telah menetapkan peraturan Bupati Sintang nomor 66 tahun 2019 Tentang Rencana Aksi Daerah Sintang Lestari Tahun 2019-2021. Peraturan ini bermanfaat sebagai pedoman bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan untuk menentukan prioritas program dan kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan yang berkelanjutan untuk melaksanakan daerah yang berkelanjutan pada tahun 2019-2021.

“Memperhatikan peran dan tujuan kegiatan csf di kabupaten sintang, saya berharap program ini dapat bersinergi dengan program pembangunan pemerintah kabupaten sintang, sehingga akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat kabupaten sintang”tutupnya. Sementara itu Direktur Conservation Strategy Fund (CSF) Indonesia Mubarik Ahmad mengatakan konsep untuk menuju Sintang Lestari ini sudah berjalan 18 bulan melalui pertemuan-pertemuan yang sifatnya untuk pengembangan kapasitas bersama tentang masa depan Kabupaten Sintang yang diinginkan dalam kerangka konsep Sintang Lestari dan beberapa hasilpun sudah di laporkan serta di adopsi bersama. Dirinya pun mengucapkan terimakasih kepada pemkab Sintang yang telah memberikan kepercayaan kepada CSF untuk memfasilitasi semua proses dalam mewujudkan Sintang Lestari.

“18 bulan ini kita sudah melakukan banyak pertemuan yang bersifatnya pengembangan kapasitas, menguras pikiran-pikiran tentang masa depan sintang yang diinginkan dalam kerangka konsep sintang lestari, dan kemudian juga melanjutkan atau mengkongkrikan apa yang perlu di lakukan di Kabupaten Sintang untuk mencapai sintang lestari,”kata Mubarik. Masih lanjut Mubarik, hasil kerja keras stakeholder yang terlibat dalam berbagai pertemuan itu sudah diadopsi Pemkab Sintang yang dituangkan dalam bentuk Peraturan Bupati Nomor 66 tahun 2019 tentang Rencana Aksi Daerah Sintag Lestari tahun 2019 – 2021. Selain itu juga, Mubarik menjelaskan, ada dua hal yang ia soroti dalam rencana ini, ialah, esensinya pada muara visi baru Kabupaten Sintang itu yakni perencanaan pembangunan yang tertuang dalam RKP 2020-2021 dan kemudian komitmen untuk mengubah arah RPJMD yang akan datang dengan konsep Sintang Lestari. Kemudian lanjutnya ialah perencanaan tata kelola lahan yang lebih berkelajutan untuk mendukung visi Sintang Lestari, sehingga itu akan jadi pewarna baru di dalam tatakelola yang akan datang.

“Secara signifikan dan dengan yang diadopsi oleh Pemkab Sintang minimal sudah mulai menampak di jalan menuju kelestarian pembangunan di Sintang, untuk kesejateraan yang lebih baik, untuk ekosistem dan sistem sosial yang lebih baik”ungkap Mubarik. Sehingga hal tersebut lanjutnya sangat sejalan dengan Peraturan Presiden nomor 59 tahun 2017 tentang tujuan pembangunan yang berkelanjutan yang diadopsi Indonesia dari konsep sustainable development goals tingkat global yang di canangkan oleh PBB. “jadi apa yang kita lakukan di sini tersambung langsung dengan apa yang di lakukan tingkat nasional dan apa yang di sepakati di tingkat global dalam tujuan pembangunan berkelanjutan,”jelas Mubarik. (Hms/Red)

Bupati Sintang Buka Rakor Penguatan SDM Dinsos

Oleh On Oktober 29, 2019


SINTANG. Bupati Sintang, dr. Jarot Winarno, M.Med.PH membuka rapat tim teknis koordinasi penguatan kualitas SDM di lingkungan Dinas Sosial Sintang, di Balai Praja komplek kantor Bupati Sintang, Senin (28/10/2019). Rapat tersebut, dilakukan untuk peningkatan program perlindungan dan jaminan sosial, secara khusus pada kegiatan verifikasi dan basis data terpadu dan pemadanan data BDT PKH, PBI JKN, pada aplikasi SIKS-NG. Para peserta mengikuti pelatihan offline SIKS-NG. Kegiatan ini dalam rangka harmonisasi kebijakan dan pelaksanaan teknis pada aplikasi SIKS-NG.

“Kemiskinan adalah keniscayaan disuatu daerah. Orang miskin ada dimana-mana, wilayah kumuh di perkotaan. Negara tentu menjamin kesejahteraan umum dan perlindungan untuk fakir miskin,” kata dr. jarot mengawali sambutannya pagi itu.  Program jaring pengaman sosial dibuat pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan. Ketika kemiskinan dibawa kedalam angka, seringkali menjadi ‘misteri’. Pada periode Maret 2018, jumlah penduduk miskisn di Sintang ada 10,35% dari total penduduk. Pendapatan per kapita, angka pengangguran turun, gini rasio rendah tapi angka kemiskinan cenderung naik. Setelah ditelusuri, ternyata garis kemiskinan Sintang cukup tinggi, berada di angka 551ribu per kepala per bulan atau 2,2 juta perbulan.

Artinya bila pendapatan keluarga di Sintang kurang dari angka tersebut, maka keluarga itu dianggap atau masuk dalam kategori miskin. Ada juga bias pada proses pendataan. Sehingga perlu diperhatikan juga. Ada misklasifikation sebagai efek dari suasana batin masyarakat di desa. Ada pembaharuan dalam bentuk sistem online yang dikeluarkan oleh kementerian sosial. Ada banyak hal positif didalamnya. Misalnya ada dinamis dalam proses update boleh 4kali. Ini sistem terbuka, canggih, dinamis. Sistem yang canggih ini tentu kembali ke orang yang mengerjakan. Kita punya 391 desa. “Data kita akan secara periodik data akan dirilis dan dikontrol. Operator desa mendata dengan baik dan tepat. Untuk jadi valid, data harus dikonfirmasi dalam musyawarah desa,” kata dr. Jarot. “Saya harapkan sangat teliti dan tepatlah dalam proses pendataan, updating serta penggunaan sistem yang baik dan canggih ini,” pungkasnya.


Hadir selaku narasumber dalam kegiatan ini, Anggiat Marbun selaku Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia dan Sarah Oktaviani, koordinator regional program PKH Kalimantan. Peserta rapat 46 orang terdiri dari, fasilitator PKH, para camat, koordinator program, instansi terkait dan operator desa untuk uji coba. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sintang, Arbudin menyampaikan kegiatan ini sejalan dengan prime mover pembangunan yang telah dicanangkan oleh Pemda Sintang. Ia mengungkapkan pula, hasil dari pembangunan diharapkan dapat mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat. “Dalam upaya untuk mencapai pembangunan yang terencana, terarah dan berkelanjutan diperlukan data dan informasi yang tepat dan terbaru,” kata Arbudin. “itulah sebabnya kita disini untuk memperdalam ilmu guna menghasilkan data yang biak dan tepat,” tambahnya. Di Dinas Sosial ada Data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang meliputi: identitas rumah tangga sasaran, kesehatan, pendidikan, demografi, kepesertaan program, kepemilikan asset dan perumahan. Turut hadir pada kegiatan tersebut, beberapa pimpinan OPD terkait, beberapa camat dan sejumlah tamu undangan. Demikian siaran berita Humas Setda Sintang.

Bupati Sintang Pimpin Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda

Oleh On Oktober 29, 2019


SINTANG. Kendati hari hujan yang cukup lebat tidak menurunkan semangat Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke.91 di Kabupaten Sintang hari ini Senin,28/10/2019 pagi di laksanakan di Pendopo Bupati Sintang yang secara langsung dipimpin Bupati Sintang dr.H. Jarot Winarno,M.Med.PH, sebagai inspektur upacara. Dalam sambutan Menteri Pemuda Dan Olah raga Republik Indonesia yang disampaikan Bupati Sintang dr.H. Jarot Winarno,M.Med.Ph, menyatakan sangat memberikan pengahargaan atas jasa para took pemuda pada Tahun 1928, yang telah mendeklarasikan sumpah pemuda, sehingga menjadi pelopor pemuda, untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia sekaligus menjaga keutuhan NKRI.

“Hari sumpah pemuda ke.91 kali ini mengambil tema “bersatu Kita Maju” , tema ini menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang telah diikrarkan pada tahu.1928 dalam sumpah pemuda, bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa” jelas Jarot Winarno Menurut Bupati Sintang dr.H. Jarot Winarno,M.Med.PH, tema “Bersatu Kita Maju” ini diperuntukan untuk seluruh elemen bangsa, dan khusus bagi pemuda , tema ini menjadi keharusan karena ditangan pemuda lah Indonesia bisa lebih maju”pemuda untuk Indonesia maju adalah pemuda yang memiki karakter , kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, mandiri, inspiratif serta mampu bertahan dan Unggul dalam menghadapi persaingan dunia,” ujar Bupati Simtang.

“Kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, Ras dan kultur , menuju persatuan dan Kesatuan Bangsa”maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan keluar batas-batas tembok kekinian dunia , demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik,” tegas Jarot Winarno.


Selain itu dalam kata sambutannya Bupati Sintang dr.H. Jarot Winarno,M.Med.PH, menambahkan, semangat para pemuda dalam menatap dan ikut membangun dunia harus terus menjadi obor penyemangat, bagi pengabdian pemuda Indonesia dalam ikut serta berpartisipasi mengangkat bangsa dan tanah air tercinta di kanca dunia. 

Pada Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke.91 Tahun. 2019 pada hari ini Senin,28/10/2019 pagi di pendopo Bupati Sintang, yang pimpim langsung Bupati Sintang dr.H. Jarot Winarno,M.Med.PH, selaku Inspektur Upacara, juga dihadiri Sekda Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah, serta para pejabat Forkopimda, TNI, Polri, OKP, Pramuka, Mahasiswa, dan pelajar dan diakhiri dengan Pembagian hadiah berbagai lomba yang telah dilaksanakan dalam memeriahkan perayaan Hari Sumpah pemuda ke. 91 dinataranya lomba Busana Nusantara. Demikian Eko Humas Pemkab Sintang melaporkan.

Anastasia, Politisi Muda Siap Membangun Daerahnya

Oleh On Oktober 29, 2019


SINTANG. Anastasia adalah merupakan salah satu politisi termuda dari Partai Nasdem yang berhasil meraih kursi DPRD Sintang sejak Pemilu 2019, Meskipun belum berpengalaman di dunia Politik namun dengan keyakinan yang ia miliki, sehingga dirinya berhasil duduk di kursi DPRD Sintang periode 2019-2024. Sebagai politisi muda Anastasia berkomitmen dalam memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat, terutama di daerah Pemilihannya, demikian ungkap Anastasia saat di wawancarai beberapa Wartawan di Kantor DPRD Sintang, Senin 28 Oktober 2019. 

Keinginan untuk berpolitik dan ingin menyuarakan aspirasi masyarakat, sebab di daerah masih banyak ketertinggalan pembangunan terutama di bidang infrastruktur dasar yaitu jalan dan jembatan. Selaku wakil rakyat ia siap memperjuangkan semua aspirasi rakyatnya dalam mewujudkan pembangunan yang lebih maju di daerahnya.

“Saya kan terjun ke dunia Politik baru saja satu tahun lebih, karena memang keinginan saya untuk berpolitik, saya ingin sekali menyuarakan aspirasi aspirasi masyarakat, karena memang saya lihat di deaerah saya di Kayan Hulu masih banyak sekali pembangunan infrastruktur yang harus diperjuangkan, selaku wakil rakyat saya siap untuk memperjuangkan semua aspirasi dari mayarakat,” papar Wanita cantik tersebut. 

Selain itu dirinya juga fokus kepada generasi musa selaku wakil rakyat dirinya akan memikirkan untuk kedepanya terkait penyedian lapangan pekerjaan bagi para generasi muda, dikatanya bahwa banyak yang berpendidikan tinggi tetapi belum bekerja, ia merasa sangat perihatin melihat hak terdebut, menurutnya jik para generasi muda harus menjadi pengangguran maka akan cenderung mereka untuk mengambil jalan yang salah dalam kehidupannya.

Selain profesinya sebagai seorang politikus Anastasia juga merupakan salah pecinta alam, oleh sebab itu ia mengajak seluruh masyarakat untuk selalu menjaga serta melestarikannya. Dikatakannya, Kabupaten Sintang memiliki tempat wisata yang sangat terkenal yaitu Bukit Kelam, menurutnya Bukit Kelam bukan hanya terkenal di dalam negeri saja bahkan juga di kenal di luar negeri, ia berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang melalui Dinas terkait untuk membangun jalan naik ke puncak bukit kelam serta menata kembali bangunan yang mulai rusak, ujarnya. (Andi)

Bupati Sintang Tutup Turnamen Sepak Bola Pendekar Bukit Kelam Di Desa Merpak

Oleh On Oktober 28, 2019


SINTANG. Bupati Sintang,dr.H Jarot Winarno secara resmi menutup open turnamen sepak bola pendekar bukit kelam cup tahun 2019 yang di laksanakan di lapangan Alambana Wanawai desa merpak kecamatan kelam permai pada hari minggu sore ( 27/10/2019), turut di hadiri kepala dinas pemuda dan olahraga kabupaten sintang Dr Hendrika,Forkompincam kelam permai,kepala desa merpak serta tamu undagan lain nya.

Dalam sambutan nya bupati menyampaikan di depan para pemain yang baru saja menyelesaikan pertandingan,”hari ini pertandingan sangat luar biasa lapangan nya mantap dan bagus,sehingga kedua kesebelasan yang berlaga di partai pinal ini dapat menunjukan permainan dan skil skil bagus yang memanjakan mata para penonton yang menyaksikan nya Walau pun permainan di kuasai oleh kesebelasan Pinyaru fc dan memiliki sembilan peluang untuk mencipta kan gol akan tetapi harus menelan kekalahan dari kesebelasan Betuah fc dengan skor 1- 0 untuk kesebelasan Betuah fc.

Jarot mengatakan, Persista sintang melanglang buana dan pernah berjaya sampai bisa bermain di manado,bermain di malang,yang pada saat itu sanggat di kenal di dunia sepak bola tidak lepas dari julukan pendekar bukit kelam bahkan ada pemain yang memperkuat persista sintang yang berasal dari desa merpak,seperti Anyan dan Lius. “Turnamen seperti ini di selengarakan supaya kejayaan anak anak kelam dan sekitar mampu muncul kembali dan mampu mengangkat kejayaan dengan julukan pendekar bukit kelam kedepan nya,” ujarnya.


“Seperti kita ketahui,untuk kelam dan sekitar nya para pemain pemain yang berbakat masih banyak dan ini harus di lihat dan di tempa kembali bakat bakat para pemain melalui pertandingan pertandingan seperti ini sehingga kecamatan kelam mampu melahirkan pemain pemain yang hebat yang mampu berlaga di jenjang bupati cup yang tidak lama lagi kita helat di bulan november nanti,” ungkapnya.

Heronimus jabang selaku ketua panitia petandingan menyampaikan,saya sangat berterima kasih kepada bupati sintang yang mana telah hadir untuk menututup open turnamen pendekar bukit kelam Open Turnamen pendekar bukit kelam ini kita selangarakan pada tahun 2019 ini tiada lain yakni untuk memajukan olahraga, terutama olah raga sepak bola di desa merpak,yang mana turnamen seperti ini sempat sepi dan vakum selama kurang lebih 9 tahun dan tidak pernah di selengarakan.

“Saya beserta kawan kawan panitia berinisiatif untuk mengadakan pertandingan ini sebab antusias masyarakat dan para pecinta serta peminat sepak bola di desa merpak dan sekitarnya sangat antusias untuk mengikuti turnamen di sini. Tidak terlepas dari itu,salah satu tujuan kita mengadakan pertandingan seperti ini yaitu untuk mengenal kan kepada masyarakat luas bahwa di desa merpak mempunyai lapangan sepak bola yang sudah bagus dan sesuai dengan standar nasional,juga keberadaan lapangan sepak bola ini mempunyai pemandangan yang sangat bagus,yang di apit oleh dua bukit yakni,bukit kelam dan bukit rentap,dan di harapkan mampu menarik minat para penonton dari jauh untuk menyaksikan pertandingan serta berwisata ke bukit kelam ini untuk memanja kan mata,” ujarnya. (Hms/Red)

Welbertus Menilai Panitia Konser, Andra And The BackBone dan Bondan Tidak Peka Lingkungan

Oleh On Oktober 28, 2019


SINTANG. Anggota DPRD Kabupaten Sintang Welbertus, menilai Panitia pelaksana konser konser BlackBone dan Bondan yang dilaksanakan pada malam Minggu, 26 Oktober 2019 di area eks Bandara Susilo Sintang, dinilai tidak peka terhadap lingkungan sekitar, lantarannya lokasi konser tersebut bersebelahan dengan Rumah Sakit Pratama Sintang, selaku wakil rakyat dirinya merasa prihatin dan sangat kecewa dengan panitia pelaksana konser tersebut, demikian ungkapnya saat dikonfirmasi, Minggu (27/10/2019).

“Kita sangat mendukung adanya acara konser seperti ini, tetapi kita sangat kecewa dan prihatin kalau acara seperti ini di tempatkan di tempat yang kurang tepat, apalagi di laksanakan di dekat Rumah Sakit yaitu Rumah Sakit Pratama. Ya tentu kita pahami bahwa yang namanya Rumah Sakit tentu ada pasien yang perlu tenang untuk proses kesembuhannya,” ungkap Welbertus.

Menurut Welbertus, pengadaan konser di Eks Lapter Sintang tersebut, dinilai sangat tidak tepat sebab berdekatan dengan Rumah Sakit Pratama Sintang, hal ini menurutnya sangat mencerminkan bahwa panitia pengadaan konser tersebut sangat tidak peka terhadap situasi dan lingkungan sekitar.

“Panitia dan para pihak kurang peka ya padahal disebelah panggung hiburan tersebut ada rumah sakit Pratama, Coba bayangkan pasien dan keluarga yang merasa terganggu akibat suara musik yang begitu keras apa tidak merasa terganggu. Kita diluar senang-senang, sementara pasien dan keluarga di rumah sakit begitu menderita jadi dimana nurani dan kemanusiaan kita,” ujarnya. Dirinya berharap, agar kedepannya hal serupa tidak terulang kembali. (Red)

Bupati Sintang Tutup Jemelak Expo 2019

Oleh On Oktober 28, 2019


SINTANG. Bupati Sintang dr H Jarot Winarno tutup seluruh rangkaian kegiatan Jemelak Expo 2019 di Kawasan Wisata Danau Jemelak pada Minggu, 27 Oktober 2019. Kegiatan yang berlangsung sejak 23 Oktober hingga 27 Oktober 2019 tersebut berhasil melaksanakan 17 jenis perlombaan dan kegiatan lain. Pada malam penutupan tersebut, diserahkan juga piala dan uang pembinaan bagi para pemenang lomba, seruan untuk bersama-sama menjaga kawasan Danau Jemelak, hiburan oleh artis lokal dan Willy Jhin Kopi Dadu yang merupakan YouTuber asal Sanggau.

Bupati Sintang dr H Jarot Winarno menyampaikan bahwa kalau kita menjaga alam semesta. Maka alam semesta akan berbalik menjaga kita. “Kita harus berupaya menjaga kehidupan yang harmoni dengan alam. Kita Kabupaten Sintang sudah memilih sebagai kabupaten lestari. Masyarakat, program kerja, aktivitasnya berupaya menjaga alam supaya tetap lestari namun ekonomi tetap tumbuh dan kearifan lokal tetap kita jaga. Kita hidup untuk memenuhi kebutuhan hidup tetapi tanpa mengurangi kemampuan dan peluang generasi masa depan untuk menikmati lingkungan dan alam yang lestari,” terang Bupati Sintang. 

“Sintang ini sama dengan luasnya dengan Provinsi Jawa Barat. Dan dari luasan itu, 1,2 juta hektar atau 60 persen merupakan kawasan hutan sisanya 40 persen bukan kawasan hutan. Dan dari 1,2 juta hektar itu, 880 ribu hektar yang masih hutan asli. Artinya kita telah kehilangan kawasan hutan sekitar 300 ribu hektar. Cukup sudah kita kehilangan kawasan hutan. Dan kekayaan alam dan kawasan konservasi tinggi harus kita jaga. Kita sudah tetapkan 12 danau yang ada di Sintang yang harus di lindungi termasuk danau jemelak ini,” tambah Bupati Sintang.


“Danau Jemelak ini saya anggap surga tersembunyi yang jaraknya dengan Kota Sintang sangat dekat. Dua kali sudah kita berupaya mempromosikan danau jemelak ini. Dan semakin menarik, ramai dan danau jemelak semakin di kenal oleh masyarakat luas. Danau Jemelak ini merupakan area konservasi bernilai tinggi. Saya bangga kegiatan Jemelak Expo betul-betul dilaksanakan oleh masyarakat sipil karena bentuk kecintaan kepada kawasan yang lestari. Tahun depan kita rancang kegiatan yang sama namun lebih besar, lebih menarik dan ramai. Kita dorong agar kegiatan serupa di tahun depan, jemelak expo dirancang sedemikian rupa supaya lebih menarik,” pesan Bupati Sintang.

Ketua Panitia Jemelak Expo 2019 Larry Hans menyampaikan bahwa kegiatan yang berlangsung sejak 23 hingga 27 Oktober 2019 berlangsung aman dan lancar. “pantauan kami, sambutan dan antusiasme masyarakat sangat tinggi. Kami akan pertimbangkan untuk melaksanakan kegiatan ini di tahun mendatang dan akan lebih meriah. Kami mohon dukungan dari pemerintah dan non government organization yang peduli dengan pelestarian danau jemelak. Lokasi ini sangat dekat dengan pusat Kota Sintang. Sehingga memang sangat potensial untuk dikembangkan. Danau Jemelak menjadi tempat alternatif baru untuk berwisata,” lapor Larry Hans. (Hms/Red)

 Bupati Sintang Hadiri Pengajian Rutin BKMT Kabupaten Sintang

Oleh On Oktober 28, 2019


SINTANG. Sekitar ratusan umat muslim yang hampir rata-rata para ibu-ibu hari ini Minggu,27/10/2019 mengikuti Pengajian Rutin BKMT Kabupaten Sintang di Masjid Agung An Nur yang dihadiri Bupati Sintang dr.H. Jarot Winarno,M.Med.PH, sekaligus membuka acara. Dalam kata sambutannya Bupati Sintang dr.H. Jarot Winarno,M.Med.PH, dihadadapan para ibu-ibu BKMT mengatakan, sebgai anak kita harus bisa menyenangkan hati ibu kita, seperti yang dilakukan rosulullah Nabi Muhamma SAW kepada ibunya”sebgai umat musli tujuh puluh lima persen jiwa ini harus tunduk dan menyenangkan hati ibu baru dua puluh lima persen tentunya Bapaknya , karena peran ibu sungguh sangat luar biasa dan merupakan tiang agama , dan ibu-ibu merupakan madrasah utama dan pertama,” ujarnya.

“Bagi anak-anak kita pada saat dalam proses mulai dalam kandungan ibu-ibu, hingga dilahirkan hingga pada usia empat tahun perkembangan otak nya delapan puluh persen sudah terbentuk, ditambah lagi sepuluh persen hingga usia enam tahun dan sisa usia enam tahun keatas hanya sekitar 10 persennya,” jelas jarot Winarno

Menurut Bupati Sintang dr.H. Jarot Winarno,M.Med.PH, selama empat tahun usia anak kita berada dimana dirumah, madrasahnya dimana di rumah , ustadzahnya siapa ibu-ibu”jadi kalau mau melihat aklaknya sebuah bangsa adalah ibu-ibunya sangat berperan penting dalam perkembangan anak-anaknya, jadi peran ibu adalah sebgai tiang negara,” tambahnya.


Sementara itu, Ketua Pengurus Masjid Agung An Nur Sintang H, anang Nurcholis.M.Si mengatakan, kegiatan pengajian rutin BKMT Sintang yang dilaksanakan ini merupakan kegiatan rutin ibu-ibu majelis takhlim yang tergabung dalam BKMT se kabupaten Sintang yang secara rutin dilaksanakan secara bergilir di masjid-masjid yang ada di Kabupaten Sintang”jadi yang hadir hari ini ada dari beberapa kecamatan seperti Dedai, Tebelian, Kecamatan Binjai termasuk Kecamatan Sintang dan kecamatan lain , dan kegiatan pengajian ini juga diisi dengan ceramah agama H.Ekhsan,S.Ag.M.Si Kepela Kemenag Kota Pontianak,” ungkapnya.

Pada Pengajian Rutin BKMT Kabupaten Sintang di Masjid Agung An Nur hari ini Minggu,27/10/2019 di masjig Agung An Nur Sintang yang dihadiri Bupati Sintang dr.H. Jarot Winarno,M.Med.PH, juga Anggota DPRD Sintang H, Senen Maryono, Forkopimda, Ketua BKMT Sintang dan Pengurusnya, para Ketua Majelis Takhlim, Tokoh Agama, Para Ketua BKMT Kecamatan, serta tokoh masyarakat. Demikian Eko Humas Pemkab Sintang melaporkan.

Kunjungi Betang Ensaid Panjang, Sekda Sintang Motivasi Pengrajin Tenun Buat Kreasi Produk Lain Selain Kain Tenun

Oleh On Oktober 28, 2019


SINTANG. Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si mengunjungi Betang Ensaid Panjang Dusun Rentap Selatan Desa Ensaid Panjang Kecamatan Kelam Permai pada Minggu, 27 Oktober 2019. Didampingi Kalfor Project-UNDP, Camat Kelam Permai dan sejumlah pejabat dari Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab Sintang. Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah saat berdialog dengan puluhan Ibu-ibu penenun yang ada di Desa Ensaid Panjang dan tokoh masyarakat setempat memberikan motivasi dan dorongan agar para pengrajin tenun mampu membuat bentuk kerajinan ikutan dari tenun ikat misalkan dompet, sampul buku, tas dan bentuk kerajinan lain yang masih memanfaatkan kain tenun ikat.

“Saya ingin mengajak pengrajin tenun untuk membuat produk ikutan dari tenun ikat. Kain tenun yang sudah dibuat oleh ibu-ibu harus di kembangkan lagi ke produk atau bentuk lain seperti tas, baju, dompet, dan sampul buku sehingga harganya menjadi lebih bervariasi dan lebih mudah menjualnya. Kalau hanya ada kain tenun tentu harganya mahal dan agak sulit kalau dijadikan oleh-oleh,” terang Yosepha Hasnah.

“Produk ikutan dari tenun ikat ini bahan dasarnya tetap tenun tetapi menghasilkan produk lain. Bahkan bisa juga dari sisa kain tenun yang terpotong atau tidak dipakai bisa digunakan untuk memodifikasi produk lain. Kalau memang ibu-ibu disini berminat, kami akan siapkan tim yang akan mendampingi ibu-ibu membuat produk ikutan dari tenun ikat ini sampai bisa,” tegas Yosepha Hasnah.

“Pendampingan oleh tim itu juga akan diberikan secara gratis. Sampai ibu-ibu berhasil memodifikasi produk yang ada. Harapan saya, saat hari minggu atau hari libur dimana kunjungan wisatawan cukup banyak. Produk ini akan laku karena produknya dibutuhkan pengunjung dan terjangkau. Aktivitas menenun tetap bisa berlangsung tetapi ada juga produk lain yang bisa dihasilkan. Saya mendorong ini karena melihat akan adanya kemajuan pariwisata di Sintang ini dan Betang Ensaid Panjang menjadi salah satu tujuan utama pariwisata di Sintang. Maka pengunjung akan membutuhkan oleh-oleh yang kecil dan mudah dibawa pulang. Dan mereka membutuhkan harga oleh- oleh yang terjangkau. Jadi pengunjung tidak hanya membeli kain tenun, juga membeli produk lain yang harganya terjangkau dan cocok untuk dijadikan oleh-oleh,” tambah Yosepha Hasnah.


Desi dari Kalfor Project-UNDP menyampaikan bahwa pihaknya melihat jumlah penenun semakin bertambah dan jumlah pengunjung juga semakin ramai. “kami ingin memperkuat pengelolaan hutan di area penggunaan lain atau APL. Kami mendorong pemanfaatan hutan untuk kesejahteraan rakyat di sekitar hutan. Kami ingin menyelamatkan hutan di sekitar perkebunan sawit tetapi masyarakat masih tetap bisa memanfaatkan hutan tersebut. Nah caranya adalah dengan pendampingan seperti ini. Masyarakat Ensaid Panjang ini kami lihat kompak. Jadi wisatawan yang datang tidak hanya mau lihat betang dan beli kain tenun saja. Tetapi juga beli produk lain seperti melihat dan mandi ke air terjun yang terdekat yang saat musim hujan ini sangat bagus,” terang Desi.

Nelson Tambunan sebagai vocal point program kehutanan juga mendorong agar tempat wisata Betang Ensaid Panjang juga ditambah satu tujuan wisata lagi sebagai sebuah paket wisata yakni wisata menuju hutan di sekitar betang ini. “sehingga tujuan wisata ke sini bisa bertambah dan Betang Ensaid Panjang semakin diminati wisatawan” terang Nelson Tambunan Rikardus Simbai Kepala Dusun Rentap Selatan menjelaskan di sekitar Betang Ensaid Panjang ada 5 kawasan hutan yang akan dijadikan tempat wisata. “Tiga hutan sudah ada surat keputusan Bupati Sintang sebagai lokasi eko wisata. Dan dua hutan belum di SK kan. Kami pernah buat jalan setapak untuk patroli dan menjaga hutan mungkin sudah tertutup semak. Mungkin bisa dibuat jalan yang lebih baik sekaligus sebagai jalur wisatanya. Air terjun Telaga Surat sekitar 3 KM dari betang ini. Dan dari titik parkir sepeda motor hanya sekitar 200 meter saja,” terang Rikardus Simbai.

Pinin Ketua BPD Desa Ensaid Panjang menyampaikan sangat mendukung pemanfaatan lima hutan sebagai lokasi eko wisata. “Tinggal dibangun jalur jalan kaki nya saja” terang Pinin. Fransiskus Sigit Ketua KPH Sintang Utara menyampaikan bahwa hutan di sekitar Ensaid Panjang harus dimanfaatkan tanpa mengganggu ekosistem yang ada. “kami senang masyarakat di sini sangat peduli dengan hutan di sini. Kami akan coba bantu melalui program yang ada ditempat kami misalkan menambah penanaman jenis tanaman yang bisa dikembangkan dalam hutan di sini,” terang Fransiskus Sigit 

Maryadi Camat Kelam Permai menyampaikan motif tenun ikat di sini sangat variatif sehingga sebenarnya sangat mudah dikembangkan ke dalam produk turunannya. “dan pangsa pasarnya lebih luas dan harga lebih terjangkau. Saya sangat semangat menyambut program ini. Tetapi saya ingin mendengar komitmen ibu-ibu penenun untuk menyambut program ini. Ibu-ibu bisa pilih produk apa yang lebih mudah untuk dikerjakan. Kalau memodifikasi dompet lebih mudah, silakan mulai dulu” ajak Maryadi.

Juanti (35) salah satu pengrajin tenun menyampaikan sangat tertarik dengan tawaran yang disampaikan Ibu Sekda. “sangat tertarik. Tapi harus didampingi sampai bisa. Jangan setengah-setengah. Mendampingi kami juga harus di betang ini. Bukan kami yang dibawa ke Sintang” terang Juanti. Sementara Paula Maina (42) pengrajin tenun yang lainnya juga menyampaikan ketertarikan dengan program yang ditawarkan oleh Ibu Sekretaris Daerah. “pasti maulah. Itukan hal yang baru dan sangat boleh dicoba,” terang Paula Maina. (Hms/Red)

Dewan Apresiasi Pembangunan PLTMH Sungai Puang Ketungau Tengah

Oleh On Oktober 28, 2019


SINTANG. Anggota DPRD Kabupaten Sintang Alpius mengapresiasi adanya program Pemerintah terkait pembangunan PLTMH di Desa Kayu Dujung Dusun Sungai Puang Kecamatan Ketungau Tengah. Dikatakan Alpius pembangunan PLTMH tersebut adalah merupakan tuntutan masyarakat dalam bidang kelistrikan, selaku wakil rakyat dirinya sangat berterima kasih kepada Pemerintah pusat yang telah menempatkan pembangunan PLTMH di Desa Kayu Dujung Dusun Sungai Puang. 

“Pembangunan PLTMH itu adalah merupakan tuntutan masyarakat kita di bidang kelistrikan. Selaku wakil rakyat saya sangat berterima kasih kepada Pemerintah Pusat yang telah meletakan batu pertama yang dilakukan oleh Camat Ketungau Tengah beberapa waktu yang lalu, peletakan batu pertama ini adalah merupakan tahap awal dari proses pembangunan PLTMH tersebut, yang berkekuatan 20 kWh, jadi masyarakat yang akan menggunakannya nanti adalah masyarakat yang di wilayah terdekat, di Desa tersebut,” kata Alpius.

Dikatakan Alpius bahwa dengan adanya pembangunan PLTMH ini masyarakat akan merasa terbantu, sebab kebutuhan di bidang kelistrikan adalah merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat mendasar. Sehingga dengan adanya pembangunan PLTMH ini masyarakat sangat terbantu, dimana masyarakat dapat merasakan yang selama ini menjadi impian bagi mereka. Dirinya berharap kepada Pemerintah Pusat agar lebih mendorong program pembangunan di daerah perbatasan perbatasan.

“Harapan kita selaku wakil rakyat kita sangat berharap agar Pemerintah Pusat lebih mendorong program pembangunan kepada wilayah perbatasan, karena memang ini sesuai dengan nawacita Presiden yaitu membangun daerah tertinggal dan kawasan perbatasan,” ujarnya.

Menurut Alpius jika dibandingakan pembangunan di daerah perbatasan dengan di wilayah negara Malaysia sangat jauh berbeda, sebab di negara Malaysia semua pembangunan sudah terserap dengan baik sedangkan di daerah perbatasan masih belum merata. Oleh sebab itu dirinya sangat menyambut baik pada saat ini dengan adanya program Pemerintah pusat dan Pemerintah daerah membangun wilayah perbatasan.

“Jika kita bandingkan pembangunan di negara kita dengan di negara Malaysia jauh berbeda, sebab di negara Malaysia semua pembangun terseral secara merata sepert pembangunan jalan, listrik, dan air bersih, kembali ke daerah kita pembangunan masih belum merata, oleh sebab itu kita menyambut baik program Pemerintah pusat maupun Pemerintah daerah yang telah bersedia menempatkan pembanguan PLTMH di Desa Kayu Dujung Dusun Sungai Puang Kecamatan Ketungau Tengah,” tutupnya. (Andi)

Bupati Sintang Hadiri Pelantikan Pimpinan DPRD Sintang Periode 2019-2024

Oleh On Oktober 27, 2019


SINTANG. Bupati Sintang Jarot Winarno menghadiri Rapat Paripurna pengucapan sumpah dan janji pimpinan defenitif DPRD Kabupaten Sintang periode 2019-2024 di ruang sidang utama DPRD Kabupaten Sintang, Jumat (25/10/2019), hadir juga dalam Rapat Paripurna tersebut, Gubernur Kalbar yang diwakili oleh Staf ahli Gubernur bidang pembangunan dan ekonomi Ir. Anna Verdiana Imam Kalis, Jajaran Forkopimda Kabupaten Sintang beserta Instansi terkait lainya, dan Ketua Pengadilan negeri Sintang Yogi Dulhadi, SH.,MH yang memimpin prosesi pengucapan sumpah/janji Florensius Roni sebagai Ketua DPRD Kabupaten Sintang dan Jeffray Edward, SE,.M.Si sebagai Wakil Ketua satu DPRD Sintang.

Dalam sambutanya Bupati Sintang Jarot Winarno menyebutkan, bahwaAPBD Kabupaten Sintang tahun anggaran 2020 sudah menunggu untuk dibahas, selain itu juga terdapat banyak kebutuhan-kebutuhan regulasi lainya, baik bidang sosial, pembangunan maupun bidang lainnya. Jarot berharap dengan telah dilantiknya pimpinan defenitif DPRD Kabupaten Sintang periode 2019-2024, dan dengan sosok pemimpin yang masih muda dam fresh dirinya berharap agar kinerja DPRD Kabupaten Sintang semakin dinamis serta memiliki kontrol legislatif yang kuat agar pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan di Kabupaten Sintang on the right track dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.


Dikatakannya, hingga saat ini Kabupaten Sintang masih memiliki isu strategis oleh sebab itu sangat dibutuhkan kinerja Pemerintah Daerah yang optimal, tingkat kesejahteraan masyarakat dan produktifitas ekonomi masyarakat perlu ditingkatkan serta pembangunan di bidang infrastruktur dasar. Oleh sebab itu ia berharap agar hubungan antara DPRD Sintang dan Pemerintah Daerah sapat berjalan dengan baik salam mensukseskan pembangunan di Kabupaten Sintang, sebagai mitra kerja Pemerintah Daerah DPRD wajib memberikan dorongan serta pengawasan kepada Pemerintah Daerah.

Dikatakan Jarot, Keberadaan pimpinan DPRD Sintang, diharapkan dapat mendorong terwujudnya kinerja para anggota DPRD yang dinamis dan optimal dalam melakukan tugas sebagai wakil rakyat. Ia memegaskan afar keberasilan yang telah dicapai untuk dapat di pertahakan serta ditingkatkan. Pekantikan pjmpinan defenktif DPRD Kabupaten Singang i i adalah merupakan senuah momentum yang aangat di tunggu-tunggu, sebab tanpa pimpinan DPRD dan alat kelengkapan maka secara lroses regulasi akan mengalami stagnasi terlebih dengan perkembangan APBD Kabupaten Sintang terlebih APBD Kabupaten Sitang yang berkembabg dinamis baik secara sosial dan ekonomi.

“DPRD sebagi mitra kerja Pemerintsh Daerah inilah saatnya kita bersama-sama merealisasikan keinginam, aspirasi, harapan, kepentingan rakyat yang susah memebrikan kepercayaan dan amanah kepada kita, saya mengajak selurub kompenen bangsa agar merubah dukungan rakyat menjadi sebuah kepercaraan, dan dari kepercayaan itu berbuah kesejahtraan rakyat,” ungkap Jarot. (Andi)

Bupati Sintang Jadi Irup Peringatan Hari Santri

Oleh On Oktober 27, 2019


SINTANG Bupati Sintang dr H. Jarot Winarno, M. Med. PH menjadi inspektur upacara peringatan Hari Santri Ke 5 Tahun 2019 di Halaman Pondok Pesantren Darul Ma’arif Sintang pada Sabtu, 26 Oktober 2019. Bupati Sintang dalam amanatnya yang membacakan Sambutan Menteri Agama Republik Indonesia menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri.

Penetapan tanggal 22 Oktober merujuk pada tercetusnya "Resolusi Jihad" yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 yang kita diperingati sebagai Hari Pahlawan.

“Sejak Hari Santri ditetapkan pada tahun 2015, kita selalu menyelenggarakan peringatan setiap tahunnya dengan tema yang berbeda. Secara berurutan pada tahun 2016 mengusung tema "Dari Pesantren untuk Indonesia", tahun 2017 "Wajah Pesantren Wajah Indonesia", dan tahun 2018 "Bersama Santri Damailah Negeri” papar Bupati Sintang.

“Meneruskan tema tahun 2018, peringatan Hari Santri 2019 mengusung tema "Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia". Isu perdamaian diangkat berdasar fakta bahwa sejatinya pesantren adalah laboratorium perdamaian. Sebagai laboratorium perdamaian, pesantren merupakan tempat menyemai ajaran Islam rahmatanlilalamin, Islam ramah dan moderat dalam beragama.


Sikap moderat dalam beragama sangat penting bagi masyarakat yang plural dan multikultural. Dengan cara seperti inilah keragaman dapat disikapi dengan bijak serta toleransi dan keadilan dapat terwujud. Semangat ajaran inilah yang dapat menginspirasi santri untuk berkontribusi merawat perdamaian dunia” terang Bupati Sintang.

Bupati Sintang menambahkan bahwa setidaknya ada sembilan alasan dan dasar mengapa pesantren layak disebut sebagai laboratorium perdamaian. Pertama; Kesadaran harmoni beragama dan berbangsa. Perlawanan kultural di masa penjajahan, perebutan kemerdekaan, pembentukan dasar negara, tercetusnya Resolusi Jihad 1945, hingga melawan pemberontakan PKI. Misalnya, tidak lepas dari peran kalangan pesantren.

Sampai hari ini pun komitmen santri sebagai generasi pecinta tanah air tidak kunjung pudar. Sebab, mereka masih berpegang teguh pada kaidah hubbul wathan minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman). Kedua; Metode mengaji dan mengkaji. Selain mendapatkan bimbingan, teladan dan transfer ilmu langsung dari kiai, di pesantren diterapkan juga keterbukaan kajian yang bersumber dari berbagai kitab, bahkan sampai kajian lintas mazhab.

Tatkala muncul masalah hukum, para santri menggunakan metode bahsulmasail untuk mencari kekuatan hukum dengan cara meneliti dan mendiskusikan secara ilmiah sebelum menjadi keputusan hukum. Melalui ini para santri dididik untuk belajar menerima perbedaan, namun tetap bersandar pada sumber hukum yang otentik. Ketiga; Para santri biasa diajarkan untuk khidmah (pengabdian). Ini merupakan ruh dan prinsip loyalitas santri yang dibingkai dalam paradigma etika agama dan realitas kebutuhan sosial. Keempat; Pendidikan kemandirian, kerja sama dan saling membantu di kalangan santri.

Lantaran jauh dari keluarga, santri terbiasa hidup mandiri, memupuk solidaritas dan gotong-royong sesama para pejuang ilmu. Kelima; Gerakan komunitas seperti kesenian dan sastra tumbuh subur di pesantren. Seni dan sastra sangat berpengaruh pada perilaku seseorang, sebab dapat mengekspresikan perilaku yang mengedepankan pesan- pesan keindahan, harmoni dan kedamaian. Adapun alasan yang keenam adalah lahirnya beragam kelompok diskusi dalam skala kecil maupun besar untuk membahas hal-hal remeh sampai yang serius.

Dialog kelompok membentuk santri berkarakter terbuka terhadap hal-hal berbeda dan baru. Ketujuh; Merawat khazanah kearifan lokal. Relasi agama dan tradisi begitu kental dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pesantren menjadi ruang yang kondusif untuk menjaga lokalitas di tengah arus zaman yang semakin pragmatis dan materialistis. Kedelapan; Prinsip Maslahat (kepentingan umum) merupakan pegangan yang sudah tidak bisa ditawar lagi oleh kalangan pesantren.

Tidak ada ceritanya orang-orang pesantren meresahkan dan menyesatkan masyarakat. Justru kalangan yang membina masyarakat kebanyakan adalah jebolan pesantren, baik itu soal moral maupun intelektual. Kesembilan; Penanaman spiritual. Tidak hanya soal hukum Islam (fikih) yang didalami, banyak pesantren juga melatih para santrinya untuk tazkiyatunnafs, yaitu proses pembersihan hati. Ini biasanya dilakukan melalui amalan zikir dan puasa, sehingga akan melahirkan fiki.ran dan tindakan yang bersih dan benar. Makanya santri jauh dari pemberitaan tentang intoleransi, pemberontakan, apalagi terorisme.

Di samping alasan pesantren sebagai laboratorium perdamaian, keterpilihan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBS) sejak 2 Januari 2019 hingga 31 Desember 2020, dimana bargaining position Indonesia dalam menginisiasi dan mendorong proses perdamaian dunia semakin kuat dan nyata, menjadi momentum bagi seluruh elemen bangsa, terutama kalangan santri Indonesia agar turut berperan aktif dan terdepan mengemban misi dan menyampaikan pesan- pesan perdamaian di dunia internasional. 

“Akhirnya kita juga patut bersyukur karena dalam peringatan Hari Santri Tahun 2019 ini terasa istimewa dengan hadirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Dengan Undang-Undang tentang Pesantren ini memastikan bahwa pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan, tetapi juga mengembangkan fungsi dakwah dan fungsi pemberdayaan masyarakat. Dengan Undang-Undang ini negara hadir untuk memberikan rekognisi, afirmasi, dan fasilitasi kepada pesantren dengan tetap menjaga kekhasan dan kemandiriannya. Dengan Undang-Undang ini pula tamatan pesantren memiliki hak yang sama dengan tamatan lembaga lainnya,” tambah Bupati Sintang.

Sementara Drs. KH. M. Ghozali, M.H Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ma'arif Sintang menyampaikan bahwa upacara hari santri ini diikuti oleh para santri yang berada di pondok pesantren yang ada di Sintang dan dan sekolah yang dikelola Yayasan Darul Ma'arif Sintang. “upacara dan pawai Hari Santri Nasional diikuti ratusan santri dan pelajar yang berasal dari ada dua pondok pesantren dan sekolah yang ada di Sintang dan Dedai. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang sangat potensial di masa yang akan datang. Kami sangat berharap peran santri akan semakin kuat dalam memajukan bangsa Indonesia,” harap Drs. KH. M. Ghozali, M.H.

Dalam upacara tersebut, kedatangan Bupati Sintang disambut drumb band, dan ratusan santri yang berjejer menyambut. Bupati Sintang juga saat menjadi inspektur upacara menggunakan kain sarung dan baju koko warna putih. Hadir juga dalam upacara tersebut, H. Usmandy anggota DPRD Provinsi Kalbar dari Partai Golkar, H Senen Maryono anggota DPRD Sintang dari Partai Amanat Nasional, pengurus dan pengajar di Pondok Pesantren. (Hms/Red)

Diskusi Panel, Sebagai Upaya Libatkan Kaum Millenial Dalam Membangun Daerah

Oleh On Oktober 27, 2019


PONTIANAK. Pokja Demokrasi, Jumat 25/10 melaksanakan Kegiatan Diskusi Panel Konsolidasi Millenial. Kegiatan dilaksanakan di Whats Up cafe itu menggangkat tema, “Kolaborasi Millenial Membangun Daerah” Bertindak sebagai pembicara dua Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Cok Hendri Ramapon, S.Sos., dan Erry Eriansyah, ST., dan juga seorang Tokoh Muda, Mulyadi.

Peserta, anak-anak muda dan mahasiswa yang ada dikota Pontianak. Sesuai dengan temanya, Kegiatan ini bermaksud merangkul dan mencari solusi bagaimana caranya melibatkan kaum muda dalam pembangunan daerah di Kalbar. 

Cok Hendri Ramapon, S.Sos., dalam wawancaranya selepas kegiatan mengatakan, sebagai Anggota Dewan muda, ia berjanji akan selalu membuka diri terhadap kaum muda, dirinya akan selalu siap kalau diundang kaum muda untuk berdialog. Ia juga mempersilahkan bagi masyarakat yang ingin datang ke kantor dewan untuk berdialog atau tukar pendapat.

“Kami sebagai dewan muda selalu membuka diri bagi kaum millenial. Kalau diundang kami siap hadir, dan kalau ada masyarakat, siapa saja yang mau datang ke kantor dewan, dengan senang hati kami menerimanya,” jelasnya. 

Ditempat yang sama Erry Eriansyah, ST. juga berharap, agar kedepannya kaum muda bisa selalu dilibatkan dalam perencanaan pembangunan dan melaksanakan pembangunan itu sendiri dengan selalu mensupport kegiatan-kegiatan kaum muda. Ia menilai pemerintah saat ini kurang mensupport kegiatan-kegiatan kaum muda. (Kun)

Tuah Mangasih : Pemekaran Kapuas Raya Harus Segera Terwujud

Oleh On Oktober 27, 2019


SINTANG. Anggota DPRD Kabupaten Sintang Tuah Mangasih, mengatakan bahwa pemekaran Provinsi Kapuas Raya adalah merupakan suatu hal yang sangat dinantikan oleh masyarakat wilayah timur Kalbar, mengingat wacana pemekaran Provinsi Kapuas Raya telah di rencana kan sejak masa pemerintahan Bupati Sintang Drs. Milton Crosby selaku kordinator pembetukan Provinsi Kapuas Raya. Tentunya wacana pemekaran Provinsi Kapuas Raya sudah berjalan lama namun belum terwujud, menurutnya pemekaran Provinsi Kapuas Raya ini harus segera di wujudkan, untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan. 

Dikatakan Tuah saat di temui media ini di Jumat (25/10/2019), pemekaran Pronvinsi Kapuas Raya adalah merupakan kebutuhan bersama bagi masyarakt timur Kalbar, selain untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan pemekaran Provinsi Kapuas Raya juga mempengaruhi dalam mensejahtrakan masyarakat di wilayah timur Kalbar. Selaku anggota DPRD dirinya sangat berkomitmen memberikan dukungan sepenuhnya kepada Panitia pemekaran dan Pemerintah agar segera mewujudkan pemekaran Provinsi Kapuas Raya. 

“Pemekaran Provinsi Kapuas Raya ini adalah merupak suatu hal yang sudah lama menjadinimpian kita semua, sebab kita ketahui bersama bahwa wacana pemekaran Kapuas Raya ini dimulai pada masa pemerintahan bapak Milton Crosby, selaku Bupati Sintang dan juga Kordinator pembentukan Provisi Kapuas Raya. jadi wacana pemekaran Provinsi Kapuas Raya ini sudah berjalan lama, jadi benar bahwa pemekaran wilayah timur Kalbar ini harus segera diwujudkan, untuk memperpendek rentang kendali pemerintahan, dan juga saya pikir dengan adanya pemekaran Provinsi Kapuas Raya juga membantu dalam mensejahtrakan masyarakat di wilayah timur Kalbar, yaitu di lima Kabupaten yang akan tmmasuk dalam Provinsi Kapuas Raya nantinya,” kata Tuah.

Menurutnya, perlu diketahui juga pada saat ini masih ada moratorium daerah otonomi baru (Dob) seluruh Indonesia, menurut Tuah ini adalah merupakan tuga dari Panitia dan Pemerintah untuk dapat membuat pendekatan-pendekatan, mengingat ini adalah wilayah perbatasan, dikatakannya jika tidak dilakukan jemput pola ke pusat dan menunggu moratorium dibuka maka akan lama untuk terwujudnya Provinsi Kapuas Raya mengingat ada beberapa wilayah yang akan dimekarkan. 

Menurut Tuah jika dilakukan sistem jemput pola dan mengingat bahwa Gubernur Kalimantan Barat saat ini sangat merespon positif pembentukan provinsi Kapuas Raya. Ia juga mengatakan bahwa dalam hal ini perlu dilakukan penyegaran Pantia dalam hal ini pula selaku kordinator pembentukan awal dari wacana pemekaran Provinsi Kapuas Raya mantan Bupati Sintang dua periode Milton Ccrosby harus dilibatkan kembali.

“Selaku Panitia juga kita sangat mendukung, menurut saya hal ini juga perlu kita lakukan penyegaran Panitia, dan bapak Milton Crosby Selaku kordinator perlu dilibatkan kembali, intinya kita sangat mendukung pemekaran Kapuas Raya ini karena akan banyak dampak positif dari pemekaran tersebut,” ujar Tuah. 

Dijelaskannya, sejauh ini peroses pemekaran Provinsi Kapuas Raya telah diajukan dari pihak DPRD Kabupaten dan juga sampainke DPRD Provinsi, dan hanya menuggu pengesahab dari Pemerintah Pusat. Ia juga mengatakan bahwa sejak tahun 2015 lalu telah dikeluarakan amanat Presiden terkait Pemekaran Provinsi Kapias Raya, namub pihaknya belum mengetahui persis hal tersebut. Ditambahkannya bahwa lima Kabupaten yabg tergabung dalam pemekaran Kapuas Raya juga harus bekerja sama secara proaktif dalam mengusulkan ke pihak legislatif, sebagai upaya percepatan pemekaran tersebut. (Andi)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *